KNews.id- Rezim Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak bersahabat dengan Islam atas keputusan membatalkan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan suaranasional.com, Rabu (8/12).
“Saat perayaan umat Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid pemerintah memberlakukan PPKM dan terkesan ada larangan mensyiarkan dengan alasan adanya PPKM,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, harusnya Rezim Jokowi memberlakukan PPKM Level 3 saat Nataru untuk mencegah tersebarnya Covid-19.
“Mobilitas manusia saat Nataru sangat tinggi dan berpotensi menyebarnya Covid-19 terlebih pakar kesehatan menyebut ada varian baru,” ungkap Muslim.
Kata Muslim, kalangan DPR hanya diam saja atas pembatalan PPKM Level 3 saat Nataru.
“DPR sudah menjadi bagian dari penguasa dan tidak banyak berbuat untuk kepentingan rakyat dan umat Islam,” jelasnya.
Muslim mengatakan, Rezim Jokowi terkesan berani menyudutkan umat Islam karena sudah menggandeng beberapa ulama bisa diajak kerja sama untuk membenarkan kebijakannya.
“Politik belah bambu, satu diangkat satu diinjak. Ini sangat berbahaya bagi umat Islam,” ungkapnya.
Pemerintah batal menerapkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia pada periode Natal dan tahun baru.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah Indonesia dalam rangka menjelang momen Natal dan tahun baru.
“Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pada periode Natal dan tahun baru terhadap semua wilayah,” ujar Luhut, dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Marves, Selasa (7/12). (AHM/SN)
 dinilai tidak bersahabat dengan Islam atas keputusan membatalkan PPKM Level 3 saat Natal dan){kind=link}