KNews.id – Jakarta, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Mohammad Guntur Romli, berpendapat Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi terkesan menutup diri dari para pendahulunya, khususnya Megawati Soekarnoputri karena merasa bersalah.
Guntur menyampaikan pendapat itu sebagai tanggapan atas pernyataan Jokowi yang meragukan presiden dari masa ke masa bisa berkumpul bersama.
“Jokowi terkesan menutup diri karena secara psikologis itu orang yang bersalah dan tidak mau mengakui kesalahannya, dan tidak mau minta maaf.” Ia juga menilai pernyataan Jokowi muncul karena merasa memiliki kesalahan fatal yang berakibat pemecatan sebagai kader PDI-P.
“Karena Jokowi merasa kesalahannya sangat fatal, sehingga harus dipecat dari PDI-P,” kata Romli.
“Pelanggaran kepada Konstitusi, UU dan AD/ART Partai, merusak demokrasi dan supremasi hukum demi kepentingan anak dan keluarga dia, serta pengkhianatan terhadap Partai,” imbuhnya. Oleh sebab itu, lanjut Romli, Jokowi enggan bertemu secara langsung dalam satu forum dengan Megawati selaku Presiden ke-5 RI.
“Sedangkan Ibu Megawati itu tidak ada masalah personal dengan Jokowi. Belum apa-apa Jokowi sudah menutup diri karena merasa bersalah dan berkhianat ke Ibu Megawati,” tudingnya.
“Waktu dulu Jokowi dimaki-maki Jokodok, Ibu Megawati sampai membela dan menangin, enggak tega karena makian itu keterlaluan,” ungkit Romli.
Jokowi menyambut positif pertemuan anak-anak para Presiden RI untuk merayakan hari ulang tahun putra Presiden RI Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, pada Sabtu (22/3) malam.
Momen tersebut dibagikan oleh anak Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, dalam unggahan sejumlah foto di media sosial. Annisa Pohan selaku istri dari Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY), menantu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengunggah momen tersebut.
Dalam unggahan itu, tampak Guruh Soekarnoputra (salah satu putra Presiden pertama RI Soekarno), Siti Hediati Haryadi alias Titiek (anak Presiden ke-2 RI Soeharto), dan Ilham Akbar Habibie (anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie), serta Yenny Wahid (anak Presiden ke-4 Gus Dur).
Terlihat juga Puan Maharani (anak Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri), AHY, dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (anak Presiden ke-6 RI SBY), serta Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep (anak Presiden ke-7 RI Joko Widodo).
“Ya positif, bagus. Putra-putri presiden, rukun-rukun, bagus. Tapi belum tentu orang tuanya,” kata Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (27/3). Saat ditanya mengenai apakah ada rencana pertemuan antara Presiden sebelumnya dengan Prabowo Subianto, Jokowi mengaku ragu dengan rencana tersebut.