spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

PLN di Bali Kejar Target Pertumbuhan Penjualan 2,32 Persen

KNews.id- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali tetap menargetkan pertumbuhan penjualan listrik pada 2021 sebesar 2,32% dibandingkan tahun lalu (year on year/YoY) menjadi 5.079 giga watt hour (GWH). Padahal, tahun lalu, penjualan listrik PLN keok diterjang pandemi Covid-19.

Berdasarkan data PLN, penjualan listrik di unit induk distribusi Bali pada 2020 terkoreksi cukup dalam yakni sebesar minus 13,02 persen (YoY). Penurunan penjualan masih berlanjut pada Januari 2021 yang secara bulanan hanya tumbuh minus 2,44 persen (quartal to quartal/QtQ) atau sebesar minus 24,81 persen (YoY).

- Advertisement -

Penurunan tertinggi terjadi pada tarif bisnis sebesar minus 42,8 persen. Padahal, tarif bisnis memiliki komposisi terhadap penjualan sebear 36,28 persen.

General Manager PLN UID Bali, Adi Priyanto menilai 2021 masih akan menjadi masa pemulihan ekonomi bagi Indonesia maupun dunia. Kondisi ini pun masih akan mempengaruhi penjualan listrik yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

- Advertisement -

Apalagi, penjualan listrik PLN di Bali bergantung dengan pelanggan tarif Bisnis yakni sektor perhotelan. Dengan ekonomi yang tumbuh dan wisatawan mancanegara kembali menjadikan Bali destinasi, penjualan listrik otomatis akan terdongkrak.

“Kita punya tantangan berat untuk menaikkan penjualan 2021 terhadap 2020 yang sebesar 2,32 persen, nah kita terus terang untuk Bali karena daerah tourism andalkan penjualan di tarif pelanggan bisnis perhotelan,” katanya kepada Bisnis, Senin (15/2).

- Advertisement -

Lebih lanjut, saat ini PLN di Bali sedang mengupayakan, sejumlah sektor baru yang bisa menjadi sumber penjualan listrik. Salah satunya agrikultur dengan mendorong petani-petani di Bali memanfaatkan sambungan listrik PLN daripada genset yang berbahan bakar solar.

Menurutnya, PLN masih melakukan pemetaan sektor agrikultur yang bisa dijajaki untuk mendapatkan sambungan listrik. Setidaknya, potensi penjualan listrik ke petani di Bali mampu mencapai 3 MW per jam untuk satu hari.

Pemanfaatan sambungan listrik PLN tersebut dapat digunakan untuk kegiatan pertanian seperti pengairan sawah hingga penggilingan padi. Selain itu, pertanian hidroponik juga menjadi sektor yang disasar untuk mendorong penjualan listrik PLN.

Di satu sisi, konsumen rumah tangga juga didorong menggunakan kompor lsitrik maupun kendaraan listrik. Bahkan, di tengah penurunan konsumsi listrik sektor bisnis perhotelan, tarif pelanggan rumah tangga mampu mencatatkan pertumbuhan positif pada 2020 sebesar 5,56 persen (YoY). Meskipun, pertumbuhan tarif rumah tangga tersebut belum mampu mendongkrak penjualan listrik PLN yang bergantung cukup besar pada tarif bisnis.

“Karena pandemi ini kemungkinan harapan peroleh sebanyak-banyaknya penjualan di bisnis perhotelan harus kerja keras. Memang kita harus kerja keras dari sisi marketing dan penjelasan kepada masyarakat,” sebutnya. (Ade)

Sumber: Bisnis

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini