spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Plang Muhammadiyah dan Aisyiah di Banyuwangi Dicopoti, Muslim Arbi: Neo-Komunis sedang Bermain!

KNews.id- Neo Komunis sedang bermain atas kejadian pencopotan plang Muhammadiyah dan Aisyiah di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

“Nampaknya ada Neo Komunis melakukan adu domba sesama Islam dan Muhammadiyah jadi target. Kejadian pencopotan plang Muhammadiyah dan Aisyiah di Banyuwangi menunjukkan Neo-Komunis sedang bermain,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional.com, Ahad (27/2).

- Advertisement -

Menurut Muslim, Neo Komunis sengaja melakukan adu domba antara Muhammadiyah dan NU.

“Warga Muhammadiyah tidak akan terprovokasi kejadian di Banyuwangi dan lebih melakukan pendekatan hukum untuk membongkar kasus jni,” paparnya.

- Advertisement -

Opini yang ingin dibuat kejadian di Banyuwangi, kata Muslim, warga NU yang melakukan pencopotan plang Muhammadiyah dan Aisyiyah.

“Dan tidak menutup kemungkinan warga NU yang minoritas plangnya dicopot. Nanti yang dituding kelompok Muhammadiyah. Pola seperti ini yang harus diwaspadai,” jelas Muslim.

- Advertisement -

Ketika NU dan Muhammadiyah bertengkar, kata Muslim, Neo Komunis sangat mudah menguasai Indonesia.

“Saat ini Neo Komunis melakukan penyusupan berbagai peraturan dan undang-undang di Indonesia,” jelas Muslim.

Menurut Muslim, menuju Pilpres 2024 situasinya mirip peristiwa G30S/PKI.

“Situasi politik makin memanas termasuk antrian minyak goreng dan sembako. Kejadian mirip jelang kejatuhan Soekarno,” pungkasnya.

Plang nama Muhammadiyah yang berada di sebuah masjid di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diturunkan paksa oleh sekelompok warga. Ada tiga plang yang terpasang milik organisasi Muhammadiyah.

Ketiganya adalah plang bertuliskan Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo, Pimpinan ‘Aisyiyah Ranting Tampo, serta TK ‘Aisyiyah Bustanil Athfal Tampo.

Baik plang Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo dan Pimpinan ‘Aisyiyah Ranting Tampo digergaji dan dirobohkan warga. Plang tersebut sempat akan dibuang di depan masjid, namun tidak jadi dan kembali dibawa masuk ke area masjid.

Adapun plang bertuliskan TK ‘Aisyiyah Bustanil Athfal Tampo yang juga sempat ikut mau dirobohkan warga, tidak jadi dilakukan. Insiden itu terjadi pada Jumat (25/2). Kepala Desa Tampo, Hasim Ashari mengatakan, kedatangannya bersama warga tidak ada niatan apapun.

“Kecuali untuk memelihara ketertiban untuk menjaga ketentraman untuk menjaga kekhusyukan ibadah, dan lain sebagainya,” kata Hasim yang didampingi pengurus kecamatan, kepala KUA, dan Babinsa saat memberikan keterangan di halaman masjid Muhammadiyah dikutip dari channel Discovery Banyuwangi di Jakarta, Ahad (27/2). (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini