KNews.id- Seorang petugas yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa penembakan Brigadir J menyebabkan peluru mengenai kepala sampai tembus hidung.
Sang petugas yang menangani kasus itu bahkan menyebut ada kejanggalan dalam kasus penembakan Brigadir J yang menyebabkan korban tewas. Kabar tersebut dilansir Terkini.id dari Riau Pos pada Jum’at, 22 Juli . Berita itu diwartakan melalui keterangan video yang diunggahnya di platfrom berita Babe.
“Kasus kematian Brigadir J memasuki babak baru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan untuk menon aktitifkan Brigjen Hendra Kurniawan,” ujar pembaca berita dalam video itu.
“Selain itu, fakta baru juga didapat dari salah seorang petugas yang menangani kasus Yosua,” ujarnya melanjutkan.
“Petugas yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan bahwa cerita baku tembak Brigadir J menjadi tidak masuk akal,” ujarnya melanjutkan.
“Pasalnya dari luka tembakan semuanya sudutnya lurus, artinya tidak mungkin ditembak dari tempat yang lebih tinggi,” ujarnya melanjutkan.
“Selain itu ada dua luka akibat tembakkan dari arah belakang, pertama dari kepala bagian belakang tembus ke hidung,” ujarnya melanjutkan.
“Lalu dari pergelangan tangan kiri tembus ke jari,” ujarnya melanjutkan penjelasan tersebut.
Kemudian diwartakan pula sebuah spekulasi dari petugas, yang cukup menghebohkan, namun itu masih berupa dugaan. Petugas itu mengatakan bahwa yang paling mungkin ialah Brigadir J sudah meminta ampun namun tetap ditembak. (AHM/trkn)
Sumber: Terkini
