spot_img
Selasa, April 23, 2024
spot_img

Pertumbuhan Ekonomi Tujuh Persen, Pejabat Senang, Rakyat Bawah Kibarkan Bendera Putih

Oleh: Fuad Bawazier, Mantan Menteri Keuangan

KNewes.id- Tidak ada yang salah dengan data dan laporan pertumbuhan ekonomi BPS bahwa pertumbuhan untuk Q2/2021 atas dasar YoY adalah 7,07% dan atas dasar QtoQ adalah 3,31%. Itulah angka statistik tapi perlu dijelaskan kenapa meski sudah tumbuh 7,07% kok ekonomi atau rakyat amat susah.

- Advertisement -

Bukankah dulu zaman Orde Baru (Orba) dan juga pernah zaman SBY ketika tumbuh 7% rakyat hidup senang, tenang dan nyaman. Bahkan ketika dalam masa Jokowi dengan tumbuh 5% saja rakyat masih senang dan tidak ketakutan lapar.

Mari kita ambil pertumbuhan 5% terakhir masa Jokowi yaitu Kuartal 3/2019 dengan PDB riil sebesar Rp 2.819Triliun. Saat itu, misalnya, cari tiket KA saja susah meski KA sudah terus menerus menambah banyak jalur. Artinya ekonomi jalan, jualan ramai dan sebagainya.

- Advertisement -

Nah mengapa sekarang  (Q2/2021) 7%, kok menderita?

Jawabnya karena meski sudah 7%, PDBnya hanya Rp 2.773Triliun, artinya masih di bawah angka dua tahun lalu yang Rp2.819 Triliun (Q3/2019) yang hanya tumbuh 5,01%. Jadi belum kembali ke angka semula. Selain itu, dapat diperkirakan bahwa “pemilik” PDB itupun sudah berubah, yaitu yang miskin bertambah banyak.

- Advertisement -

Dengan kata lain Gini Ratio memburuk. Artinya jurang kaya-miskin melebar dan OKB ( orang kaya baru) bertambah. Indikasi ini terlihat antara lain dari perubahan kepemilikan uang di bank, laba perusahaan industri kesehatan meningkat amat tajam alias meroket, perubahan komposisi dan pertumbuhan PDB dalam laporan BPS, dan lain-lain. Jadi pertumbuhan ekonomi yang 7% ini belum sehat, belum menyejahterakan rakyat. Mereka banyak yang jadi penganggur, jatuh miskin dan ketakutan tidak bisa makan.

Karenanya, saya bilang perrumbuhan Kuartal 2/ 2021 yang 7% itu sejujurnya terlalu rendah. Sebab dg methode yang sama untuk Kuartal yang sama (Q2/2021) Singapore bisa 14,3%, USA 12,2% dan Uni Eropah 13,2%. Padahal di negara negara ini pertumbuhan normalnya hanya 2-3%, sedangkan kita 5%. Kalau mau mengejar ketertinggalannya, Indonesia harusnya di atas mereka atau minimal tumbuh dua digit. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini