KNews.id – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengikuti pertemuan dengan The United States Indonesia Society (USINDO) di Washington DC pada Senin (11/11/2024) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut hadir pula Chairman of the Board of Freeport-McMoRan Inc (Freeport) Richard C. Adkerson.
Selain itu, Prabowo juga didampingi Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas. Kemudian ada pula President & CEO of US-ASEAN Business Council sekaligus member of Board of Advisors of USINDO Ted Osius (ret.).
Saat ditanya wartawan soal agenda yang dihadirinya, Presiden Prabowo menyatakan pertemuan dengan sejumlah pihak kali ini hanya membahas hal-hal yang umum. Sehingga belum ada kesepakatan yang akan ditandatangani. “Ini kan ini, pembicaraan umum. Belum ada yang ditandatangani. Tapi mereka (AS) kan sudah ongoing (investasi di RI) sudah lama. Ada Freeport. Ada Exxon Mobile, ada Chevron, ada General Electric Healthcare, banyak sekali,” jelas Prabowo.
Sementara itu, saat ditanya lebih lanjut perihal nasib divestasi PT Freeport Indonesia, Prabowo mengisyaratkan akan dibahas dalam kesempatan berikutnya. “Insya Allah besok, besok,” ujar Prabowo. Sebagai informasi, saat ini pemerintah Indonesia sedang mengupayakan divestasi atau pelepasan saham sebesar 10 persen PTFI.
Pemerintah Indonesia mengharapkan proses divestasi bisa dilaksanakan secara gratis. Saat ini Indonesia memilik 51 persen saham Freeport. Jika divestasi lancar, saham Indonesia di PTFI akan bertambah menjadi 61 persen. Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, saat ini proses divestasi saham 10 persen PTFI masih dalam pembicaraan.
Menurut dia, proyeksi divestasi harus dipersiapkan secara detail dan hati-hati. “Oh, ini masih dalam status pembicaraan. Kan memang Freeport sendiri mereka akan bikin planning dulu nih, investasinya berapa. Nah dari situ kalau sudah ada angka besarnya baru kita duduk lagi. Ini hal yang lumrah. Biasa,” ujar Erick usai menghadiri penandatanganan kerja sama antara PTFI dengan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
“Namanya proyeksi, business plan, terus total investasi kan mesti dihitung benar. Karena memang kami sebagai wakil pemerintah, ya kita harus memastikan semuanya itu baik. Lebih mudah. Kalau ini kan kita sebagai perusahaan negara harus lebih ekstra hati-hati,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah tengah mengejar agar divestasi PTFI bisa selesai pada awal tahun 2025. Bahlil menuturkan, pihaknya tengah menunggu hasil finalisasi dari PT Freeport. Ia mengakui, pembicaraan sempat tidak berjalan maksimal ketika sebagian smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik terbakar belum lama ini.
Namun, setelah perusahaan selesai menanggulangi, ia meyakini pembicaraan bakal berlanjut. “Insya Allah tahun depan awal. Tergantung dari komunikasi dengan Freeport-nya,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Terkait harganya, Bahlil menjamin divestasi saham yang didapat Indonesia akan berharga murah atau bahkan gratis. Hal yang jelas, kata Bahlil, penambahan porsi saham pemerintah di PT Freeport akan baik bagi Indonesia.
“Karena 50 persen sahamnya itu adalah sekarang milik pemerintah Indonesia. (Freeport divestasi saham) 10 persen, saya kan pernah ngomong kan, harganya sekecil-kecil mungkin. Bahkan berpotensi untuk gratis,” ucap Bahlil.