spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Perkuat Pondasi Bank Syariah, BSI Implementasikan Tujuh Kunci Akselerasi

KNews.id- PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus melakukan akselerasi dan inovasi untuk memperkuat pondasi bank syariah. Tujuh kunci akselerasi akan dibangun BSI dengan berbagai subtansi yang saling berkesinambungan.

Hal itu seperti disampaikan Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo pada Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah Pasca Pandemi pada Tahun 2022 diselenggarakan BSI bersama Universitas Muhammadiyah Tangerang dan IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam) di Tangerang, Kamis (20/1/2022).

- Advertisement -

Hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Amarullah dan Sekretaris Jenderal DPP IAEI Indonesia Astera Primanto Bhakti. Abdullah Firman Wibowo mengatakan, BSI terus mengimplementasikan tujuh kunci akselerasi perbankan syariah yang harus kuat.

Di antaranya 1) sisi IT dan digital, 2) peningkatan kapasitas SDM di seluruh elemen pegawai bank syariah sehingga mampu menjadi finansial konsultan bagi nasabah dan investor, 3) fokus membangun sektor ekosistem halal, 4) businesss model, 5) sinergi & kolaborasi, 6) dukungan dari segenap pemangku kepentingan, dan 7) literasi perbankan syariah.

- Advertisement -

BSI optimistis bahwa keberadaan bank syariah menjadi energi baru yang memiliki tiga pilar kekuatan dan uniqueness, yakni prinsip bagi hasil yang membuat perbankan syariah resilence di tengah kondisi ketidakpastian, dan asset based financing yang memiliki underlying/jaminan asset yang jelas.

Sehingga dari sisi bank memiliki kekuatan dari sisi hukum dan akad. Serta ketiga, demand masyarakat yang tinggi untuk merasakan experience bertransaksi sesuai prinsip syariah. Hal ini semakin dikuatkan oleh dukungan pemangku kepentingan melalui berbagai peraturan yang mendukung kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.

- Advertisement -

“Di antaranya penerapan LKS Qonun Aceh, pilihan dan kebebasan yang diberikan terkait pengelolaan finansial untuk payroll maupun fasilitas pembiayaan konsumer bagi ASN, TNI dan POLRI,” papar Firman yang mantan Direktur utama Bank BNI Syariah (BNIS).

Industri perbankan syariah di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki peluang pertumbuhan menarik secara global. Hal ini semakin didukung dengan populasi 209,1 juta penduduk muslim di Indonesia dan potensi industri halal mencapai Rp4,375 triliun.

Dari sisi kinerja keuangan, per September 2021 lalu perbankan syariah menunjukan kinerja positif. Indikator aset, pembiayaan, dan DPK perbankan syariah tumbuh positif di atas perbankan nasional. Di antaranya dari sisi asset tumbuh 12,24 %, pembiayaan tumbuh 7,48% serta DPK tumbuh 9,42%.

“Tantangan dan peluang perbankan syariah masih besar, namun demikian BSI optimis dengan memberikan literasi perbankan syariah yang baik, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak, penguatan IT dan akselerasi digital yang kuat akan membuat masyarakat memilih perbankan syariah sebagai pilihan utama,” ujar Firman.

BSI terus membuka dan mengembangkan bisnisnya sehingga harapannya mampu menjadi bank syariah yang universal, modern dan inklusif. Dengan berbagai strategi menjadi beyond organik dengan membuka peluang pertumbuhan anoraganik, beyond banking dengan membangun ekosistem ZISWAF serta menjadi beyond Indonesia yang menjadikan BSI siap di kancah global. (AHM/smrk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini