KNews.id- Rencana pemerintah untuk menggabungkan Kemenristek dan Kemendikbud mengindikasikan kegagalan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, menilai, penggabungan dua kementerian ini menjadi tanda bahwa Jokowi gagal dalam mengelola kementerian negara.
Pasalnya, kata Saiful, kebijakan itu membuktikan bahwa Jokowi selalu melakukan otak-atik kementerian tanpa berorientasi pada hasil kerja.
“Karena kita tahu sejak Jokowi menjadi presiden, nomenklatur menjadi Kemenristekdikti sejak 2014 silam. Baru sejak 2019 Ristek dipisah dari Dikti, yang kemudian berada di bawah Kemendikbud. Saat ini ketiganya Kemendikbud, Dikti, dan Ristek mau digabung menjadi satu,” kata Saiful.
Saiful juga menduga bahwa penggabungan dua kementerian itu bertujuan agar tidak terkesan Jokowi gagal mengelola ketiganya, yaitu Kemenristek, Dikti dan Kemendikbud.
“Selain itu saya melihat peleburan ketiganya bisa jadi mengindikasikan kegagalan Nadiem dalam mengelola Kemendikbud selama ini,” pungkas Saiful. (AHM/SN)