Pengamat Politik : Jika Anies Mau Mulus Maju di Pilkada 2024, Bisa Berpasangan dengan Gaet Kaesang, Namun Tetap Menolak

109
Advertisement

JAKARTA – Pengamat Politik Hendri Satrio blak-blakan bicara ke Anies Baswedan bila ingin maju di Pilkada Jakarta 2024. Menurut Hendri, jalan satu-satunya agar AniesBaswedan melenggang di Jakarta dengan menggaet Kaesang Pangarep. Namun, calon presiden itu tetap menolak usulan itu.

“Blak-blakan ada orangnya di depan saya. Ya dia jawab kalau untuk Kaesang enggak, ya udah gua bilang berarti kan kan kalau dalam ilmu manajemen itu kan must and want,” kata Hendri.

Advertisement
“Mustnya kan harus maju apapun caranya harus maju gitu kalau wants ya pengennya aja gitu mau enggak sama Kaesang gitu kan,” kata Hendri. Diketahui, Anies gagal maju di Pilkada Serentak 2024.  Awalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan NasDem.

Namun, kedua partai itu akhirnya bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono. Asa Anies kembali terbuka setalah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024. Tetapi pasca-putusan MK tersebut, AniesBaswedan hanya bisa maju di Pilkada Jakarta melalui PDI Perjuangan.

“Buat gue waktu itu maju dari mana PDIP? PDIP orangnya banyak ya Anies kan bisa susah,” kata Hendri.

Saat itu, Hendri sudah pesimis Anies akan diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jakarta 2024. Pasalnya, PDIP merupakan partai kader. Kemudian, PDIP memiliki banyak tokoh yang bisa diusung di Pilkada Jakarta 2024.

“Kalau kita bicara ngalahin Ridwan Kamil ada Ahok di survei itu kan yang bisa ngalahin Ridwan,” ujarnya. Hendri juga melihat langkah Anies yang beresiko saat detik-detik pendaftaran calon di KPU.

Padahal, kata Hendri, Anies mengharapkan dukungan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Kalau kita bicara ngalahin Ridwan Kamil ada Ahok di survei itu kan yang bisa ngalahin Ridwan,” ujarnya.

Hendri juga melihat langkah Anies yang beresiko saat detik-detik pendaftaran calon di KPU. Padahal, kata Hendri, Anies mengharapkan dukungan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Ngapain sih besoknya mau ketemu Bu Mega mau ketemu PDI Perjuangan tapi datang-datang di acara NasDem yang ada Jokowinya, satu malam sebelumnya,” kata Hendri. “Kan mustinya pahamlah ya kalau Surya Paloh sama Jokowi tuh punya hubungan enggak oke gitu dengan Bu Mega,” ujarnya.

Hendri menduga Anies datang ke acara NasDem untuk melakukan lobi-lobi agar pencalonannya di Pilkada Jakarta tidak diganggu. Selain itu, Hendri mengungkapkan status Anies yang telah berlaga di Pilpres 2024.  Seharusnya, kata Hendri, Anies tidak maju lagi di Pilkada Serentak 2024.

“Harusnya sudah cukup dong cukup jadi begitu sudah Pilpres capres gagal. Ya udah anggap selingan tuh kemarin Jakarta sama Jawa Barat,” katanya.

Anies Kecewa

Sementara itu, Anies Baswedan mengungkapkan kekecewaan dan penyesalan terkait dirinya yang gagal berlaga dalam Pilkada Jakarta 2024. Hal tersebut diungkapkan melalui video di laman Youtube dan media sosialnya, Jumat (30/8/2024).

Anies menyebut, usai Pilpres kemarin banyak yang datang bergantian menyampaikan keinginan dan aspirasi. Mereka berkata; “Pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan yang satu setengah tahun ini hilang.”

“Kalau saya ditanya apakah ada penyesalan? Ada, yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini,” ungkap Anies.

“Dari mulai usaha untuk perbaikan kampung-kampung kumuh, hingga perbaikan kondisi ekonomi mereka saat masih menjabat sebagai gubernur, kami selalu dijadikan sebagai fokus perhatian,” ucapnya.

“Ya ada perasaan menyesal aspirasi ini enggak bisa kita tuntaskan. Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar berat rasanya, lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang dan minta dituntaskan berat rasanya. Kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya, itulah yang menjadi rasa sesal,” terang Anies.

(Zs/Trbn)