Advertisement
KNews.id – Menurut pengakuan Prof. Muhammad Quraish Shihab, ada seorang bos perusahaan yang produknya kena boikot. Pendiri Pusat Studi Al-Quran (PSQ) itu menyebut fatwa pemboikotan produk Israel yang diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ternyata berdampak.
Ia menceritakan ada seorang bos perusahaan yang datang kepadanya. Produknya kena boikot dan 60 persen penjualan turun. “Pak Quraish, saya diboikot, 60 persen penjualan saya turun,” ungkap ayah dari Najwa Shihab itu senirukan bos perusahaan itu.
Katanya, lanjut ulama tafsir Al-Quran itu, sang bos menyebut jika produk yang dijualnya menggunakan bahan-bahan dalam negeri. Sebagian besar karyawan yang bekerja adalah orang-orang muslim Indonesia.
“Saya itu beri gaji orang-orang Muslim. Bahan-bahan yang saya buat itu dari bahan-bahan yang ada dalam negeri, apa saya juga harus diboikot?” tambahnya, mengisahkan.
Quraish Shihab pun merespons fatwa MUI yang kini dijadikan rujukan masyarakat untuk memboikot produk pro Israel di Indonesia.
Menurutnya ini sebuah masalah baru yang cukup kompleks. Namun, kata dia, fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 itu harus jelas menentukan produk Israel apa saja yang harus diboikot.
“Ini kan problem. Jadi mestinya yang kita boikot itu, saya katakan, kita harus berpikir.
“MUI yang mengeluarkan fatwa itu harus berpikir menentukan, ini yang kita boikot, ini tidak,” tegasnya di video kanal YouTube Bayt Al-Quran.
Penulis tafsir Al-Misbah itu melanjutkan pengakuan bos perusahaan yang disebut punya produk yang mirip dengan produk Amerika. Sang bos mengklaim jika perusahaannya sama sekali tidak pernah memberi dukungan kepada Israel.
“Apa saya juga harus diboikot?” tambah Quraish Shihab menirukan keluhan bos perusahaan itu.
Alumnus Universitas Al Azhar Mesir itu berpendapat, dari daftar produk yang beredar luas di media sosial, ada beberapa produk yang diduga pro Israel seharusnya tidak perlu diboikot. (Zs/Ops)
Advertisement