KNews.id- Habib Rizieq dalam pleidoinya, mengaku pernah bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Jenderal Tito Karnavian–saat itu menjabat Kapolri–di Arab Saudi. BIN membantah adanya pertemuan tersebut.
“Tentang isu pertemuan dengan Pak BG di Arab Saudi tidak pernah terjadi. Sedangkan mengenai pertemuan dengan Pak Tito selaku Kapolri pada waktu itu agar ditanyakan langsung kepada beliau,” ujar Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto, saat dihubungi detikcom, Kamis (10/6).
Damai Hari Lubis, Pengamat Hukum Mujahid 212 mengamini pertemuan tersebut.
“Saya amini, benar” tegas damai.
Saya pribadi meyakini apa yang disampaikan HRS melalui pleidooinya di muka persidangan.
Oleh sebabitu, saya katakan nyaris sama, ceritanya dengan apa yang pernah saya alami. Adalah ada pejabat tinggi di republik ini, yang ingin bertemu HRS di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi sekitar tahun 2018. Saat itu, saya sedang menjalankan ibadah umroh dan mengunjungi beliau.
Tak lama kemudian, tiba-tiba ada utusan “orang dekat ” nomor II Polri (eks Wakapolri) saat itu masih aktif. Ia menyatakan bahwa Wakapolri ingin bertemu dengan HRS. Utusannya eks orang nomor Polri, diperkenalkan oleh Rekan Advokat, Eggi Sudjana di Hotel ZamZam kepada saya.
Kami berbicara. Isi dari pembicaraannya adalah yakni Wakapolri berada di sebuah hotel di Kota Suci Mekkah dan akan datang bersamanya (orang utusan tersebut). Ia mengatakan bahwa ingin bertemu dengan HRS dan waktunya ditentukan tempat menyusul.
Namun saya merasa takut dan diam-diam memberi pesan kepada HRS by Whatsup.
“Besok, saya gak hadir, saya khawatir ,” ungkap saya kepada HRS.
Maka esoknya, pertemuan tersebut tidak berlangsung. Entah karena HRS sibuk atau entah karena pesan saya. Karena HRS sering mengajar pulang tengah malam ( Jam 00.00 waktu Saudi).
“Hal ini, saya sampaikan, karena teringat akan Kasus Munir yang begitu tragis. Dimana, Munir mati di atas pesawat. Karenanya hal tersebut menggendang kekhawatiran dalam lubuk saya, “ungkap Damai.
Maka saya percaya apa yang disampaikan HRS di pleidooi. (AHM)
 Budi Gunawan dan Jenderal Tito Karnavian){kind=link}