spot_img
Sabtu, November 1, 2025
spot_img
spot_img

Penelitian Meta: Instagram Picu Ketidaknyamanan Tubuh pada Remaja

KNews.id – Jakarta – Peneliti Meta (META.O) baru saja mengungkap hasil riset internal dengan hasil mengejutkan. Dalam laporan tersebut, ternyata banyak remaja merasa tidak nyaman dengan tubuh mereka setelah menggunakan Instagram.

Tak hanya itu, peneliti di Meta juga menyebut, platform berbagi foto tersebut sering menampilkan konten terkait dengan gangguan makan dan penampilan fisik tertentu.

- Advertisement -

Banyak postingan dari pengguna memperlihatkan penampilan mencolok seperti dada, bagian tubuh belakang, ataupun paha dan penilaian langsung tentang tipe tubuh, serta konten terkait gangguan makan.

“Remaja yang melaporkan tidak nyaman dengan tubuhnya setelah menggunakan Instagram melihat sekitar tiga kali lebih banyak konten berfokus pada tubuh, atau terkait gangguan makan dibanding remaja lain,” tulis peneliti, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (27/10/2025).

- Advertisement -

Penelitian ini melibatkan 1.149 remaja dan orang tua mereka di Amerika Serikat selama tahun ajaran 2023-2024.

Dari grup 233 remaja yang sering merasa buruk tentang tubuhnya setelah melihat postingan di Instagram, konten “adjacent gangguan makan/fokus tubuh” mencapai sekitar 10,5 persen dari apa yang mereka lihat. Sementara kelompok remaja lainnya hanya 3,3 persen.

Peneliti di Meta menyatakan, hasil ini bersifat asosiasi, bukan bukti sebab-akibat. Mereka beralasan, hasil ini belum bisa dikatakan Instagram “menyebabkan” ketidakpuasan tubuh, namun ada koneksi nyata antara rasa tidak nyaman tubuh dan paparan konten tersebut.

Temuan ini langsung mendapat perhatiannya serius dari para ahli kesehatan remaja. Sebagai respons, perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram itu menyatakan akan memperkuat proteksi untuk pengguna di bawah 18 tahun, termasuk menetapkan standar konten layaknya film PG-13 untuk akun remaja.

Dikritik Soal AI Mesum, Meta Berikan Kontrol Akun Anak ke Orang Tua

Meski kasus ini terlihat sebagai permasalahan remaja dan orang tua, Meta mengumumkan keberpihakannya pada orang tua untuk memantau akun anak remaja yang sering berinteraksi dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Mengutip Reuters, Senin (20/10/2025), langkah proaktif ini terjadi karena sebelumnya raksasa media sosial tersebut telah melaporkan kasus perilaku mesum dari AI buatan Meta dalam beberapa interaksi dengan anak remaja.

- Advertisement -

Reuters melaporkan kebijakan dan aturan Meta yang mengizinkan terjadinya percakapan provokatif antara ‘chatbot’ buatan mereka dengan anak di bawah umur.

Melihat permasalahan yang terjadi, pemerintah Amerika Serikat (AS) langsung melakukan pengawasan atas potensi dampak negatif dari chatbot.

Bagaimana Cara Orang Tua Memantaunya?

Merespons laporan dan tanggapan dari media maupun lembaga pemerintah, Meta akhirnya setuju untuk mengambil langkah proaktif dalam memberikan akses pemantauan orang tua terhadap akun media sosial anak remaja.

Menurut sebuah postingan dalam situs resmi Meta yang dijelaskan oleh Instagram Head Adam Mosseri dan Chief AI Officer Alexandr Wang, orang tua bisa memantau dan membatasi interaksi anak dari AI mesum.

Rencananya, tahun depan sebuah fitur baru akan diluncurkan dan memulai debut pertama di Instagram.

Apa Konsep Kerja Fitur Baru ini?

Berdasarkan penjelasan resmi Meta, nantinya orang tua dapat memblokir karakter tertentu dari hasil buatan AI. Selain itu, mereka juga bisa melihat topik bahasan anak dari interaksinya bersama chatbot, tanpa mematikan akses sepenuhnya.

Jadi, menurut Meta, asisten AI akan tetap tersedia secara default sesuai usia bahkan jika orang tua menonaktifkan obrolan one‑on‑one remaja dengan karakter AI.

Perubahan Arah Kebijakan

Meski kasus ini terlihat sebagai permasalahan baru, sebenarnya sejak lama Meta telah menambahkan banyak fitur keselamatan bagi anak remaja dan semacamnya. Namun beberapa waktu yang lalu sempat tidak efektif.

Alasan mengapa hal itu bisa terjadi karena perkembangan AI yang sangat cepat. Perubahan ini membuat implementasi fitur keselamatan anak remaja perlu dilakukan kalibrasi ulang untuk mengikuti kecanggihan teknologi saat ini.

(ns/lpt)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini