KNews.id- Ucapan Arya Sinulingga jubir Menteri BUMN dalam suatau dialog TV menyatakan tidak mungkin menutup bandara terhadap orang asing (terutama China). Hal ini disebut-sebut sebagai bukti bahwa pemerintah Jokowi sdh di bawah kekuasaan RRC.
Dimana pernyataan tersebut disampaikan oleh presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia dari Jawa Barat, Sjofyan Sjafril.
“Jadi apapun yang terjadi pada rakyat kita banyaknya penganggura dan PHK karena dampak Pandemi Covid-19 pemerintah Jokowi tidak akan berani menolak TKA China,” tegasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi bicaralah.com.
Sjafril menilai bahwa karena memberi utangan dan investasi infrastruktur yang tidak begitu penting bagi rakyat. Hal ini justru katanya akan melemahkan Parlemen.
“Melemahkan perlawanan umat terutama ulama dan aktivis yang kritis termasuk penahanan HRS, penembakan 6 orang syuhada untuk member kesan menakutkan bagi perlawanan rakyat, adalah desain besar dalam menjajah Indonesia. Teriakan untuk berbuat adil terhadap rakyat tidak akan didengar oleh rejim,” tambahnya.
Ia juga menilai bahwa Menko Luhut terkesan terus membela TKA asal China yang kerap datang, apalagi dimasa pandemi.
“Lihat saja betapa kukuhnya Luhut Binsar Panjaitan, Menko Maritim dan Investasi, membela, membiarkan dan mengijinkan masuknya TKA China walaupun dalam kondisi darurat kesehatan. Semua tokoh bangsa, ormas besar seperti MUI, Muhamaddiyah, termasuk Ketua MPR-RI, beberpa elit partai dan lain-lain teriak protes terhadap masuknya TKA China.
“Bagaikan angin lalu, ini sebagai sebagai bukti RRC sdh menjajah Indonesia, minimal rejim ini sdh dibawah kekuasaan RRC. Bisa dikatakan Indonesiasebagai salah satu provinsi dari RRC,” tutupnya. (AHM/bcra)
