KNews – Pelajar muslim di India protes, dilarang pakai hijab di sekolah. Hijab merupakan atribut sekaligus penanda indentitas bagi wanita muslim.
Di Indonesia dan negara-negara lainnya, sudah banyak wanita muslim yang memakai hijab. Selain itu, beberapa sekolah ataupun perusahaan pun sudah memperbolehkan wanita muslim untuk memakai hijab.
Namun, akhir-akhir ini publik digegerkan dengan munculnya protes sejumlah siswi di India yang tidak bisa masuk ke sekolah lantaran mereka memakai hijab.
Dalam video yang dibagikan oleh akun twitter @terror_alarm, pada hari Sabtu, 05 Februari 2022, terlihat sejumlah siswi tertahan di luar gerbang sekolah.
Beberapa dari siswi tersebut terlihat memakai hijab dan niqab. Mereka terlihat marah dan protes dengan kebijakan dari pihak sekolah tersebut. Hingga artikel ini dimuat, video yang diunggah oleh akun twitter @terror_alam itu sudah ditonton sebanyak 1.582 kali.
Dilansir dari kanal YouTube tvOneNews, 5 Februari 2022, kejadian tersebut terjadi di sekolah Bhandarkars di Distrik Udupi, Kundapur, India. Kepala sekolah Bhandarkars mengatakan, bahwa ia hanya mengikuti arahan dari Ketua Komite Pengembangan Perguruan Tinggi yang juga merupakan anggota parlemen dari Partai Bharatiya Janata di India.
Para siswi tersebut menganggap bahwa sekolah seharusnya mengizinkan siswinya yang beragam muslim untuk memakai hijab, lantaran mereka juga diajar oleh guru laki-laki.
“Kami diajar oleh beberapa guru laki-laki. Kami harus menutupi rambut kami di depan laki-laki. Itu mengapa kami memakai hijab,” kata salah satu siswi kepada BBC Hindi, melansir dari Detik, pada hari Sabtu, 05 Februari 2022.
Kejadian tersebut kemudian membuat publik India marah. Beberapa tahun terakhir mereka yang menganut agama minoritas di India, seperti Islam dan Kristen semakin merasa tidak nyaman karena kehidupan beragama di India yang kian terpolarisasi.
Dari aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah siswi muslim karena tidak dibolehkan masuk sekolah, pegadilan tinggi negara bagian Karnataka di India kemudian akan menindaklanjuti dua petisi terkait hal tersebut. (RKZ/hops)
