KNews.id- Nama Mendikbud Nadiem Makarim sepertinya tak ada habisnya enjadi perhatian publik. Selain dianggap tak becus dalam menjalankan tugas, pendiri salah satu aplikasi online ini juga disesak agar segera dicopot oleh presiden Jokowi.
Namun, belakangan terdengar kabar, Nadiem mendatangi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mendapatkan bantuan, agar tidak dicopot oleh Jokowi. Menanggapi hal ini, politisi PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan, tidak ada urusan soal meminta perlindungan terkait pertemuan itu.
”Enggak, Kok. Nadiem bukan refugee (pengungsi). Minta suaka untuk apa?” tegasnya, hari ini di Jakarta.
Adapun memang sebelumnya, Nadiem juga sudah menjelaskan tentang pertemuannya dengan Megawati lewat akun Instagram Nadiem @nadiemmakarim. Dimana dalam unggahannya, Nadiem menjelaskan pertemuannya dengan Mega ialah untuk berdiskusi tentang program Merdeka Belajar dan profil Pelajar Pancasila.
Andreas juga menilai Nadiem sudah bisa menerjemahkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang merupakan program Jokowi selama menjabat sebagai Mendikbud.
“Selama dua tahun bermitra, Nadiem sebagai menteri menerjemahkan pembangunan SDM yang merupakan program pemerintahan Jokowi dengan Merdeka Belajar yang on going, peningkatan status guru-guru honor menjadi PPK dan sekarang sedang dipersiapkan Revisi UU Sisdiknas,” kata anggota Komisi X DPR RI itu.
“Selama pandemi ini Nadiem pun responsif dan fleksibel dalam menjalankan program-program pendidikan,” imbuh Andreas.
Sebagai informasi, isu perombakan kabinet muncul ke publik setelah DPR menyetujui keinginan Jokowi melebur Kemenristek ke Kemendikbud serta membentuk Kementerian Investasi.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyampaikan reshuffle kabinet akan dilakukan dalam hitungan hari sejak pekan lalu. Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin juga menyebut hal serupa. Bahkan, ia menyebut reshuffle kabinet digelar akhir pekan lalu. (AHM/bcra)