KNews.id- Pengentasan kemiskinan di dalam negeri China ternyata memiliki kontribusi yang besar bagi pengentasan kemiskinan secara global, ungkap koordinator PBB yang bertugas di China.
Dalam wawancaranya dengan Xinhua hari Senin (1/3), Koordinator Residen PBB yang baru di China, Siddharth Chatterjee, pengentasan kemiskinan di China secara langsung memberikan inspirasi bagi negara berkembang lainnya dalam mengangkat diri mereka keluar dari kemiskinan. Sejak implementasi reformasi dan keterbukaan kebijakan berlangsung, China telah menarik 770 juta orang dari jurang kemiskinan.
Dengan itu, China memenuhi tujuan untuk mengakhiri kemiskinan, sebagaimana ditetapkan dalam Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Hebatnya, China melakukan itu 10 tahun lebih cepat dari target.
Pada tahun 2020 lalu, hampir 100 juta penduduk miskin di pedesaan China akhirnya berhasil menjauh dari garis kemiskinan setelah hanya delapan tahun upaya pemerintah.
“Saya mengapresiasi dan memberi selamat kepada China atas pencapaiannya dalam memberantas kemiskinan dan mengurangi ketimpangan,” kata Chatterjee kepada Xinhua.
Ia juga mencatat bahwa kemajuan China dalam pengentasan kemiskinan disebabkan oleh kepemimpinan yang kuat dari Partai Komunis China, serta tekad serta integrasi yang kuat dari pemerintah dan rakyat China.
Perwakilan PBB untuk China itu juga mengakui bahwa kepemimpinan politik yang kuat di China merupakan faktor penting dalam keberhasilan menghapus kemiskinan. Menurutnya, negara lain dengan penduduk yang lebih sedikit harusnya bisa melakukan yang lebih baik.
“Jika China, dengan populasi mencapai 1,4 miliar jiwa, bisa melakukannya, saya pikir selutuh dunia juga bisa melakukannya,” ungkap Chatterjee.
Chatterjee yang sebelumnya bertugas sebagai Koordinator Residen PBB di Kenya mencatat bahwa sejak dimulainya pandemi Covid-19, China telah menawarkan bantuan kepada negara-negara Afrika, termasuk Kenya.
Secara khusus, ia berterima kasih kepada pemerintah China atas kecepatan, keefektifan, dan kepeduliannya untuk menjangkau banyak negara di Afrika yang susah payah memenuhi kebutuhan pokok. (Ikh)
Â
Sumber: Kontan
