spot_img

Para Pemimpin Eropa Bersiasat Cairkan Aset Rusia Rp3.307 Triliun

KNews.id – Jakarta, Para pemimpin yang berasal dari Eropa Timur mendesak Uni Eropa (UE) agar mencairkan aset Rusia yang dibekukan senilai ratusan miliar dolar untuk mendanai perang Ukraina karena hubungan dengan AS memburuk.

Para pemimpin dari Polandia, Estonia, dan Finlandia dalam seminggu terakhir kompak menyuarakan agar UE melikuidasi cadangan bank sentral Rusia, yang bernilai antara USD200 miliar (setara Rp3.307 triliun dengan kurs Rp16.538 per USD) dan USD300 miliar.

- Advertisement -

Cadangan bank sentral Rusia yang berlokasi di Eropa -termasuk mata uang, emas, dan obligasi pemerintah- disita sebagai bagian dari perluasan sanksi Barat ketika Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, lalu.

Sampai saat ini para pemimpin Eropa Timur masih mencoba mencari cara, di tengah pertanyaan seputar legalitas membuka aset yang telah dibekukan. Kecemasan atas konsekuensi dari mencairkan aset Rusia dan peluang alternatif bagi UE sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan damai menjadi pertimbangan.

- Advertisement -

Pada Juli tahun lalu, negara-negara G7 menyetujui kesepakatan penting untuk menggunakan hasil atau keuntungan yang didapatkan dari aset Rusia yang dibekukan untuk mendanai upaya pertahanan Ukraina.

Ditambah bisa membantu mendanai pinjaman mencapai 50 miliar euro ke negara itu, meski setelahnya kemajuan dari upaya tersebut seakan berhenti. Para pemimpin Eropa menumpuk tekanan Urgensi agar membuka jalan baru untuk mencari pendanaan telah dipercepat sejak pelantikan Donald Trump pada Januari, setelah presiden AS itu mengesampingkan Eropa dan Ukraina dalam awal pembicaraan damai dengan Rusia.

Ia bahkan, memberikan konsesi verbal awal kepada Putin, yang menakut-nakuti Eropa. Kemenangan mudah, sejauh ini yang menyangkut negara-negara Timur dan Baltik Uni Eropa, adalah melikuidasi aset cadangan bank sentral yang ditinggalkan Rusia.

Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk dalam postingannya di X pekan lalu menuliskan: “Cukup berbicara, saatnya untuk bertindak! Mari kita biayai bantuan kita untuk Ukraina dari aset beku Rusia.”

Selanjutnya Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengikutinya dalam pidato yang disiarkan langsung melalui televisi, dengan mengatakan, “Untuk dukungan militer lebih lanjut terhadap Ukraina, kita harus menggunakan uang dari aset Rusia yang dibekukan dari seluruh Eropa,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa Trump telah “memutuskan untuk sepenuhnya mengubah” kebijakan luar negeri AS.

- Advertisement -

“Kecepatan, dorongan, dan retorika tentu mengejutkan, tetapi pergeseran Amerika Serikat dari fokusnya pada Eropa seharusnya tidak mengejutkan kita,” kata Fiala.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna mengatakan kepada Reuters: “Keputusan untuk menggunakan keuntungan rejeki nomplok (aset Rusia) adalah langkah ke arah yang benar. Saya melihat bahwa waktunya sudah matang sekarang untuk mengambil langkah selanjutnya.”

Pada Februari tahun lalu, mantan Menteri Keuangan Janet Yellen menandai dirinya sebagai pendukung awal untuk melikuidasi ratusan miliar dolar aset Rusia yang disita. “Saya percaya ada hukum internasional, ekonomi, dan moral yang kuat untuk bergerak maju.

Ini akan menjadi tanggapan yang menentukan terhadap ancaman Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap stabilitas global,” kata Yellen seperti dilansir Fortune. Namun belakangan terjadi perpecahan di Uni Eropa, ketika Jerman, Prancis, Italia, dan Komisi Eropa menolak seruan untuk membuka dana dari aset Rusia yang akan digunakan untuk kebutuhan Eropa atau Ukraina secara khususnya.

Oposisi mencuat yang berawal dari ketakutan bahwa penyitaan aset pasar bebas akan menghadirkan kekhawatiran di kalangan investor internasional dan menekan legitimasi Eropa dalam jangka panjang.

Sebaliknya negara-negara ini lebih suka melihat aset beku tersebut sebagai alat tawar-menawar yang kuat dalam negosiasi dengan Rusia, poin yang diulangi Presiden Prancis Emmanuel Macron selama diskusi dengan Trump minggu ini.

(FHD/Snd)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini