spot_img

Panduan Ziarah Kubur: Tata Cara, Doa, dan Waktu yang Tepat Menjelang Ramadan

KNews.id – Jakarta – Ziarah kubur menjadi amalan yang biasa dikerjakan umat muslim Indonesia menjelang bulan Ramadan. Kenali tata cara, bacaan doa dan waktu pelaksanaan ziarah kubur.

Ziarah kubur menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Ada banyak hadits yang menjelaskan hukum ziarah kubur, salah satunya ini:

- Advertisement -

“Rasulullah SAW, berziarah ke makam pahlawan Uhud dan makam ahli Baqi’, beliau memberi salam dan mendoakan kepada mereka, sabdanya, ‘Assalaamu ‘alaikum Ahlad diyāri minal Mukminina wal muslimīna wa innā isyä Allāhu bikum lähikum, Nas ‘alullaha lanaa walakumul ‘afiyata,’ artinya, ‘semoga kesejahteraan bagimu wahai ahli kubur dari orang-orang mukmin dan orang-orang Islam. Insya Allah kami akan bertemu dengan kamu Kami mohon kesejahteraan kepada Allah untuk kami dan kamu sekalian.’ (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Tata Cara Ziarah Kubur
Mengutip buku Panduan Fardu Kifayah Beserta Doa karya H. Sopian Riduan, berikut tata cara ziarah kubur yang bisa menjadi panduan bagi umat Islam:

- Advertisement -

1. Berwudhu Sebelum Melakukan Ziarah Kubur

2. Mengucapkan salam

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamu’alaikum dara qaumin mu’minin wa atakum ma tu adun ghadan mu ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun

Artinya: “Assalamualaikum. Hai, tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan insya Allah kami akan menyusul kalian.”

3. Berdoa

- Advertisement -

4. Jangan Duduk atau Menginjak Bagian Atas Makam

Tetaplah menjaga adab ketika melakukan ziarah makam. Jangan duduk atau menginjak bagian atas makam sebagai bentuk cara untuk menghormati. Hal ini berdasar hadits Rasulullah SAW yang mengatakan, “Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR Muslim)

Doa Ziarah Kubur
Doa ziarah kubur bisa merujuk hadits yang diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana beliau menuju makam Baqi (makam para sahabat di Madinah). Doa ini diawali dengan mengucapkan salam

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalâmu’alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû’adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa berikut,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ

وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Arab latin: Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

Waktu Pelaksanaan Ziarah Kubur
Mengutip buku Adab Berziarah Kubur Untuk Wanita karya Mutmainah Afra Rabbani, dijelaskan ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja, tidak terikat dengan waktu.

Mengkhususkan waktu untuk berziarah kubur juga menjadi hal yang tidak diperbolehkan karena tidak ada dalilnya. Jadi tidak tepat meyakini bahwa ziarah kubur hanya dilakukan menjelang Ramadhan atau khusus di hari Jumat saja.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Lakukanlah ziarah kubur karena hal itu lebih mengingatkan kalian pada akhirat (kematian)” (HR Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad).

(NS/Dtk)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini