KNews.id- Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia jelas telah menghantam kondisi perekonomian. Hal ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah, karena banyak mengalami peutusan hubungan kerja (PHK) dan berbagai masalah lainnya. Namun menariknya, angka kemiskinan yang terjadi pada masyarakat menengah ke bawah tidak berbanding lurus dengan kalangan menengah ke atas.
Hal ini disampaikan oleh ekonom Faisal Basri. “Pandemi mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot (kontraksi). Namun, jumlah orang dewasa dengan kekayaan di atas USD1 juta naik tajam sebesar 61,7%, dari 106.215 orang tahun 2019 menjadi 171.740 orang,” ujarnya dalam akun Twitternya.
Apa yang disampaikan oeh Faisal Basri sekaligus melengkapi apa yang ditulis oleh analis ekonomi Awali Rizky. Dimana ia menuliskan kenaikan drastis yang terjadi pada kalangan menengah ke atas.
..Pandemi meningkatkan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Namun, penduduk berkekayaan bersih US$1 juta lebih bertambah: 106.215 (2019) menjadi 171.740 orang (2020). Pada 2014: 98.487 orang. Jumlah sangat kaya (>US$100 juta) bertambah: 341 org (2019) menjadi 417 org (2020),” tulisnya dalam akun Twitter.
Rizky juga menambahkan tabel angka-angka tersebut yang berasal dari Credit Suisse, Global Wealth Data book (2014, 2019 dan 2020).
sumber: Credit Suisse, Global Wealth Data book (2014, 2019 dan 2020)
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin pada September 2020 sebanyak 27,55 juta jiwa atau meningkat 2,76 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode September 2020, tingkat kemiskinan menjadi 10,19 persen atau meningkat 0,97 poin persentase (pp) dari 9,22 persen periode September 2019. (AHM/bcra)