KNews.id- Bandara Internasional Kertajati sampai saat ini masih belum ada kejelasan kapan beroperasinya. Namun, kini angan-angan stinggi langit yang digaungkan presiden Jokowi tampaknya masih jauh dari harapan. Bagaimana tidak, Bandara yang terletak di Majalengka, Jawa Barat itu kini akan diproyesikan sebagai bengkel pesawat.
“Bandara Kertajati akan difokuskan juga pada MRO sehingga semua pesawat bisa maintenance di sana,” kata Ridwan Kamiil dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (30/3).
Ia mengatakan, bahwa rencana ini sudah dibahas di dalam Rapat Terbatas di Istana Negara, Jakarta pada Senin (29/3) lalu. Dimana Jokowi menginginkan bandara tersebut dialihfungsikan sebagai tempat Maintenance, Repair, Overhaul (MRO. Kang Emil menambahkan, bahwa bandara tersebut memang bukan hanya menjadi bandara penumpang. Melainkan kargo dan perawatan.
“Kita tahu juga bisnis bandara itu tidak hanya penumpang, ada juga kargo dan perawatan. Tadi dibahas agar Kertajati bisnis juga pada nonpenumpang, kalau kargo sudah dimulai,” jelasnya.
Sebagai informasi, Bandara Kertajati merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam Rebana Metropolitan. Dari 13 kota industri baru yang akan dibangun di Rebana Metropolitan, Kertajati direncanakan akan menjadi kota baru dengan konsep aerocity.
Adapun pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka membawa dampak tersendiri bagi warga di sekitar proyek tersebut. Tercatat 5.000 hektare sawah bakal hilang untuk pembangunan proyek tersebut.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Majelengka, area seluas 3.200 hektare akan digunakan untuk pembangunan Aero City dan 1.800 hektare untuk pembangunan bandara.
Hilangnya sawah sebagai mata pencaharian warga, membuat mereka beralih profesi ke konstruksi atau niaga. Masyarakat Kertajati berharap pemerintah memperhatikan kondisi pendidikan warga Kertajati. (AHM/bcra)
