spot_img
Senin, Mei 27, 2024
spot_img

Ormas NU dan Muhammadiyah Bakul Sampah Demokrasi, Bodoh, Bodoh dan Bodoh!

Ormas NU dan Muhammadiyah Bakul Sampah Demokrasi, Bodoh, Bodoh dan Bodoh!

by Faizal Assegaf (kritikus)

- Advertisement -

KNews.id – Forbes menobatkan Low Tuck Kwong menempati posisi 54 dari daftar 100 orang terkaya di dunia asal Indonesia tahun 2023. Total kekayaannya mencapai 25,5 miliar Dollar AS atau setara Rp 394,4 triliun.

Kwong kelahiran Singapura dan jadi warga RI. Dia pengusaha dan pemilik perusahaan batu bara bernama Bayan Resources. Hartanya menjadi bombastis dalam waktu singkat di era rezim Jokowi.

- Advertisement -

Begitu pula, Luhut Binsar Panjaitan gonta-ganti jabatan dan bebas bertindak apapun yang dia mau. Bisnisnya meroket dan dengan cepat pengaruhnya jauh lebih besar dari partai palitik manapun di republik ini.

Kedua tokoh adalah fakta dari segelintir orang berpengaruh di lingkaran kekuasaan negara yang mendulang berbagai faedah. Di luar sana jutaan rakyat menatap janji palsu Pancasila: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Omong kosong!

- Advertisement -

Mereka menjadi kaya dari sumber potensi alam dan menguasai sentra-sentra strategis negara. Bayangkan, negara dibuat untuk melayani hajat hidup rakyat banyak, berubah menjadi lapak empuk bagi segilintir oligarki.

Tapi hari-hari yang ramai dipertentangkan adalah saling adu pengaruh antara ormas NU dan Muhammadiyah. Kedua elemen ini, jangankan mensejahterakan rakyat, soal putusan lebaran saja mereka saling bertengkar.

Tak salah bila kedua ormas yang getol mengklaim paling berjasah, paling terbesar dan sok berdiri sebagai penjaga NKRI, faktanya bakul sampah! Mereka hanya kumpulan orang-orang bodoh dan sangat bodoh.

Terbukti kedua ormas bahlul itu tidak melahirkan pengusaha hebat seperti Low Tuck Kwong. Atau mengkader pengikutnya menjadi lebih hebat dari Luhut Binsar Panjaitan yang punya kuasa besar di pusat kekuasaan negara.

Padahal, republik ini ada karena bagian dari partsipasi besar kedua ormas tersebut. Tapi mengapa usia Indonesia yang lebih dari 70 tahun, justru mereka termarginal dan makin mundur?

Sudah saatnya kalian yang bangga dengan ormas NU dan Muhammadiyah keluar dari tempurung organisasi. Membuka diri, saling bersinergi dan bangkit bersama rakyat menggalang perubahan.

Ormas NU dan Muhammadiyah punya hak dan kesempatan besar menjadi lokomotif perubahan untuk menghentikan ketidakadilan. Jangan hanya bangga dengan secuil kenikmatan dari sisa-sisa tulang pembangunan nasional.

Buktikan bahwa di sarang kedua ormas tersebut bukan kumpulan intelektual terbodoh di negeri ini. Tapi, di wadah yang bersejarah dan terbesar tersebut, kalian tampil jauh lebih berkuasa dari oligarki. Bukan sebaliknya menjadi penonton apalagi budak rezim culas! (Zs/FA)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini