KNews.id- Persidangan pembunuh enam pengawal Habib Rizieq Syihab (HRS) tak diperlu dipercaya karena sejak awal pelakunya tidak pernah ditahan dan ditutup-tutupi.
“Apapun yg aparat kemanan & penegak hukum lakukan di negara ini, LAYAK UTK TDK LAGI DIPERCAYA krn aparat keamanan menyiksa & membunuh rakyatnya sendiri yg tdk bersalah,” kata salah satu orang tua enam Laskar Pengawal HRS, Faiz Ahmad Syukur, Suhada @Aqsejuga.
Suhada mengatakan, aparat penegak hukum merekayasa kasus pembunuhan terhadap enam pengawal HRS. “Sedangkan aparat penegak hukumnya diam, malah kemudian merekayasa sidang manipulasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan Enam Pengawal HRS (TP3) Abdullah Hehamahua mengatakan, persidangan pembunuh enam pengawal HRS hanya manipulasi untuk menutupi kejahatan sesungguhnya.
Kata Abdullah, rencana persidangan tersebut tampak ada upaya dari pemilik otoritas untuk memuaskan tuntutan keadilan masyarakat atas kasus ini. Padahal yang terjadi justru rezim sedang berusaha melindungi dan menutupi pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Inilah yang dimasud oleh Buku Putih TP3 sebagai “Operation Cover Up”.
“Pembunuhan yang menurut UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dan prinsip-prinsip keadilan yang berlaku, seharusnya diproses melalui Pengadilan HAM, terlihat jelas sedang direkayasa sedemikian rupa, sehingga kejahatan kemanusian yang sistematik dan brutal tersebut hanya dikategorikan sebagai kejahatan biasa, dan diproses oleh PN Jakarta Selatan,” ungkapnya. (AHM/SN)
 tak diperlu dipercaya karena sejak awal pelakunya tidak pernah ditahan d){kind=link}