spot_img
Kamis, Mei 9, 2024
spot_img

Omnibus Law Kerek Minat Investor di Pasar Modal

KNews.id- Kehadiran Omnibus Law Cipta Kerya diyakini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal memberikan geliat transaksi pasar modal di tahun ini,

“Kami percaya, ke depan kebijakan ini akan menstimulasi kalangan korporasi untuk go public dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal nasional sehingga dapat menambah  daftar capaian pasar modal kita,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Jakarta, kemarin.

- Advertisement -

Disampaikannya, menjaga kepercayaan investor dan pelaku pasar modal terhadap fundamental, prospek ekonomi Indonesia, dan integritas pasar modal menjadi poin sangat penting bagi pengembangan industri pasar modal dalam negeri. Oleh karena itu, dia mengapresiasi langkah pemerintah dalam mendukung industri pasar modal melalui Omnibus Law Cipta Kerja yang memberikan angin segar bagi pelaku pasar modal dalam bentuk insentif fiskal dan penyederhanaan proses penerbitan Obligasi Daerah. 

Sementara pengamat pasar modal dari Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto pernah bilang, kehadiran UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja membawa efek positif pada pasar modal.

- Advertisement -

”Indeks harga saham gabungan (IHSG) memulai tren penguatan atau bullish sejak awal November setelah UU Cipta Kerja disahkan. Menguatnya indeks merupakan respons dari UU itu. Investor sangat optimistis,” ujarnya.

Dirinya menilai, ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia kondisinya lebih baik jika dibandingkan dengan negara lainya seperti Filiphina, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan lainnya. Bahkan, ada negara-negara maju yang ekonominya terperosok lebih dalam. Pada penutupan perdagangan terakhir tahun 2020, Rabu (30/12), IHSG berada di level 5.979,073, terkoreksi 0,95% dari perdagangan sebelumnya. Sepanjang 2020, IHSG tercatat melemah 5,09%. Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir sepanjang tahun 2020 tidak serta merta menyurutkan semangat para pelaku pasar modal untuk mengambil momentum meningkatkan kinerja.

- Advertisement -

Hingga 29 Desember 2020 total arus dana asing keluar di pasar modal mencapai Rp47,89 triliun dan Rp86,83 triliun di pasar SBN per 28 Desember lalu. Kendati demikian, Bursa Efek Indonesia berhasil mencatatkan rata-rata frekuensi perdagangan menjadi yang tertinggi di Asean dan kenaikan jumlah investor pasar modal menjadi 3,87 juta investor atau naik 56% dibandingkan dengan tahun lalu. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini