KNews-id Para perampok uang negara dan pengusaha yang terlibat reklamasi di Pantai Utara Jakarta akan berupaya secara sistemik, terstruktur dan masif menggagalkan Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) 2024. “Anies tak bisa diajak kompromi untuk mencuri harta milik negara.
Kasus 13 pulau reklamasi yang ditutup Anies, adalah contoh konkret bahwa Anies tidak bisa diajak kompromi untuk hal-hal yang melanggar aturan dan berpotensi merugikan negara.
Maka Anies perlu digagalkan menjadi capres 2024,” kata Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa Tony Rosyid dalam artikel “Anies dan Fenomena Capres 2024”.
Para pengarong uang negara membuat opini bahwa Anies maling, padahal mereka adalah para maling yang sekarang sedang kesulitan untuk maling di DKI.
“Mereka teriak Anies korupsi, padahal mereka adalah para koruptor yang susah untuk korupsi selama gubernurnya masih Anies. Narasi ini memang terkesan kasar, tapi harus diungkap ke publik demi alasan obyektifitas dan pembelajaran moral-politik kepada rakyat. Kita ingin rakyat tidak tersesat karena rekayasa opini yang berlebihan,” ungkapnya.
Dalang lain yang tidak menginginkan Anies jadi capres, kata Tony kelompok yang akan tergeser kekuasaannya. Hal yang lazim dalam sejarah bahwa tak ada yang mau lengser dan kehilangan nikmatnya kekuasaan akan berupaya sekuat tenaga mempertahankannya.
“Anies juga “dianggap” tidak bisa berkompromi dan mengakomodir mereka jika berkuasa,” paparnya. Kata Tony, ada kelompok ingin menjegal Anies hanya untuk memberi kepuasan psikologis. Kalau Anies gagal, mereka puas. Hanya itu. Dan mereka adalah orang-orang yang di pilgub DKI tidak mendukung Anies, tersandera “isu politik identitas”, atau ada perbedaan tajam dengan sejumlah kelompok yang selama ini mendukung Anies. (AHM/SN)
