spot_img
Rabu, Mei 8, 2024
spot_img

Negara Barat Sanksi Minyak Rusia, Arab Saudi Malah Impor Dua Kali Lipat!

KNews.id- Arab Saudi mengimpor minyak dari Rusia dua kali lipat lebih banyak pada kuartal kedua 2022. Minyak impor tersebut akan digunakan untuk memasok pembangkit listrik dalam memenuhi permintaan di musim panas.

Melansir Reuters, Jumat (15/7), impor minyak dari Rusia juga dilakukan untuk membebaskan minyak mentah kerajaan sendiri untuk ekspor.

- Advertisement -

Data yang diperoleh melalui pelacakan kapal Refinitiv Eikon menunjukkan Arab Saudi impor 647 ribu ton atau 48 ribu barel per hari bahan bakar minyak dari Rusia melalui pelabuhan Rusia dan Estonia pada April hingga Juni tahun ini.

Jumlah itu naik dua kali lipat dari 320 ribu ton pada periode yang sama tahun lalu. Sementara selama 2021, Arab Saudi mengimpor 1,05 juta ton bahan bakar minyak Rusia.

- Advertisement -

Arab Saudi selama beberapa tahun telah mengimpor bahan bakar minyak Rusia yang dapat mengurangi kebutuhannya untuk memurnikan minyak mentah, sehingga lebih banyak minyak mentah yang tidak dimurnikan untuk dijual di pasar internasional dengan harga lebih tinggi.

Arab Saudi juga telah mengimpor lebih banyak bahan bakar minyak Rusia melalui pusat minyak Timur Tengah Fujairah di Uni Emirat Arab. Fujairah telah menerima 1,17 juta ton bahan bakar minyak Rusia sepanjang tahun ini. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 0,9 juta ton. Sebagian besar bahan bakar minyak di Fujairah dijual di sana sebagai bahan bakar kapal, tetapi sebagian dikirim ke negara tetangga.

- Advertisement -

Sementara itu, kerajaan beralih ke minyak untuk memenuhi kebutuhan listrik yang biasanya memuncak karena permintaan untuk pendinginan di musim panas. Beberapa kota Saudi jauh dari ladang gas alam yang dapat menyediakan bahan bakar yang lebih bersih untuk pembangkit listrik.

Volume minyak mentah yang dibakar adalah sekitar 600 ribu barel per hari pada bulan-bulan musim panas dan 300 ribu barel per hari pada bulan-bulan musim dingin. Selain meningkatkan impor minyak, Arab Saudi juga telah mempertahankan kerja samanya dengan Rusia dalam aliansi produsen global yang dikenal sebagai OPEC+. Keduanya adalah pemimpin de facto dari masing-masing produsen OPEC dan non-OPEC dalam kelompok itu.

Saat sejumlah negara telah melarang atau mencegah pembelian dari Rusia, Cina, India dan beberapa negara Afrika dan Timur Tengah telah meningkatkan impor. Termasuk ketika Presiden AS Joe Biden tengah berusaha mengisolasi Rusia dan memotong pendapatan ekspor energinya. Biden akan mengunjungi Arab Saudi dalam upaya mencari peningkatan pasokan minyak ke pasar global untuk membantu menurunkan harga minyak yang telah memperburuk inflasi di seluruh dunia. (Ade/cnn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini