spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Nama dan Logo Menunggu Pengesahan Kemenkumham, Bank Syariah Indonesia Siap Lahir

KNews.id- Bank Syariah Indonesia kini dalam proses menunggu pengesahan nama dan logo dari Kementerian Hukum dan HAM. Sementara itu, progres merger tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut secara legal prosesnya akan segera selesai pekan ini.

“Kemudian pengesahan nama baru Bank Syariah Indonesia ke kementerian Hukum dan HAM. Lalu termasuk penggunaan logo Bank Syariah Indonesia dan proses lainnya kami rasa itu berjalan dengan baik dan mohon doa semua semoga tanggal 1 bisa lakukan legal merger dan bisa declare telah lahir Bank Syariah Indonesia yang besar di Indonesia,” jelas Ketua Project Management Office (PMO) Bank Syariah BUMN Hery Gunardi, di Jakarta, Selasa (19/1).

- Advertisement -

Diungkapkan Hery, saat ini pihaknya masih menunggu izin merger dari OJK yang bakal terbit dalam minggu ini. “Saya rasa ini proyek dimulai dari bulan Maret tahun lalu. Ini berproses dari bulan ke bulan smapai akhirnya  di titik hari ini. Nah, saat ini tentu makin dekat menjelang tanggal 1 Februari. Tinggal legal merger 1 Febuari 2021. Tinggal hitungan hari,” ungkap Hery di Jakarta, Selasa (19/1).

Sementara itu, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely  mengatakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk Melalui merger, diharapkan skala cakupan dan layanan perbankan syariah bisa semakin menjangkau masyarakat. Terlebih lagi, Bank Syariah Indonesia akan beroperasi dengan mengandalkan keberadaan 1.200 cabang dan 20 ribu lebih pekerja yang tersebar di seluruh Tanah Air.

- Advertisement -

“Diharapkan dalam peta perbankan di Indonesia BSI akan menduduki ranking 7 atau 8 berdasarkan skala asetnya. Secara global, Bank Syariah Indonesia akan menjadi satu dari top 10 global bank yang islamic. Kemudian efisiensi biaya terhadap pendapatan secara kolektif, normally akan membaik jika skala aset perbankan syariah ini disatukan. Harapannya adanya konsolidasi, rasio biaya terhadap pendapatan ini bisa menurun ke 45 persen hingga 50 persen,” ujar Nawal. (Ade)

Sumber: IdxChannel

- Advertisement -

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini