KNews.id- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran diduga terseret kasus pembunuhan enam Laskar FPI. Demikian dikatakan aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (27/3).
“Kapolda Metro Jaya Fadil Imran sendiri mengakui secara tegas bahwa tim penguntit yang melakukan pembunuhan itu adalah anak buahnya, maka secara garis komando pasti dirinya yang memerintahkan,” kata Damai.
Kata Damai, kasus pembunuhan enam Laskar FPI harus dilakukan investigasi khusus, serius dan maksimal. Peristiwa unlawkilling ini hanya ditimpakan kepada tiga orang yang juga belum tentu mereka yang melakukannya atau masih ada pelaku lainnya termasuk otak pelaku, dan jangan lupa motif pembunuhan ini sangat penting untuk digali.
“Jangan sampai perbuatan ini sebagai alat politik kekuasaan atau sekedar diperalat nafsu sahwat individu, namun akibatnya mencederai polri membuat cacat sebagai sebauah lembaga daripada asset bangsa dan negara RI,” jelasnya.
“Keyakinan lebih dari tiga orang dari info yang didapatkan dari kapolda bahwa para anggota mereka (para penembak) merupakan sebuah tim dan info lainnya yang berkembang mobil penguntit IB HRS berjumlah tiga kali lipat dari para tersangka yang disebutkan (tiga orang pelaku), dan kemungkinan satu mobil, sebagai tim atau regu tentunya ditumpangi lebih dari satu orang, pastinya ada penumpang selain pengemudinya?. Belum lagi madelpleger atau orang yang menyuruh lakukan atau otak pelaku penembakan,” ungkapnya. (AHM/SN)
