spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Menyudutkan Muhammadiyah, Musni Umar: Zuhairi Misrawi dapat Hadiah sebagai Dubes!

KNews.id- Politikus PDIP Zuhairi Misrawi mendapatkan hadiah sebagai duta besar (dubes) setelah menyudutkan Muhammadiyah.

“Atas pernyataannya yang sudutkan Muhammadiyah, dia sudah dapat hadiah sebagai Dubes,” kata Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta Musni Umar di akun Twitter-nya @musniumar.

- Advertisement -

Musni Umar mengatakan seperti itu menanggapi berita dari democrazy news berjudul “Politikus PDIP: Islam Muhammadiyah Itu Pasti Tidak Benar”.

Sebelumnya, Zuhairi Misrawi menyebut Islam Muhammadiyah dipastikan tidak benar.

- Advertisement -

“Kita tidak tahu apakah Islam NU yang paling benar, Islam Syiah yang paling benar, kalau Islam Muhammadiyah pasti tidak benar, apakah Islam Ahmadiyah yang paling benar. Kita tidak tahu,” kata Zuhairi Misrawi di channel YouTube MTA Indonesia dalam International Peace Symposium di UIN Jakarta beberapa tahun lalu.

Zuhairi mengaku kebenaran bisa berasal dari berbagai kelompok dalam Islam.

- Advertisement -

“Kita tidak tahu. Makanya ulama mengatakan Wallahu a’lam bissawab. Tuhan yang lebih tahu kebenaran,” ungkapnya.

Ia mengaku ada kebenaran di Ahmadiyah, Hindu, Budha dan Katolik. “Ketika saya buku Ahmadiyah ada benarnya tentang Ahmadiyah. Sebagaimana saya baca buku Katolik, Hindu, Budha, mungkin ada kebenaran di luar sana,” jelas Zuhairi.

Pemerintah, kata Zuhairi berusaha menyelesaikan persoalan yang dialami Syiah, Ahmadiyah dan Kristiani.

“Saya bagian dari pemerintah ingin memberikan solusi buat Syiah, Ahmadiyah dan sahabat Kristiani. Kalau kita bicara hidup damai dan toleran,” ungkapnya.

Menurut Zuhairi membicarakan perdamaian dan toleransi bukan persoalan sederhana karena sangat rumit harus diurai satu persatu.

“Di situ ada ideologi kekerasan, ada permainan politik kekerasan dan ada aksi kekerasan. Ada benturan peradaban ideologi ini menjadi beban umat Islam karena seolah-olah ada peradaban Islam dengan barat. Ada benturan fundamentalisme. Tumbuhnya fundamentalisme di barat berdampak fundamentalisme di Indonesia,” pungkasnya. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini