KNews- Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, kembali memicu kontroversi setelah mengunjungi Kompleks Masjid Al Aqsa alias Temple Mount pada Minggu (21/5).
“Saya senang datang ke Temple Mount, tempat paling penting bagi warga Israel,” ujar Ben Gvir, seperti dilansir Reuters.
Ben Gvir kemudian mengapresiasi pasukan keamanan Israel yang ia anggap berhasil menjaga ketertiban di kompleks pusaran konflik tersebut.
“Harus dikatakan bahwa polisi bekerja sangat baik di sini dan sekali lagi membuktikan siapa penguasa Yerusalem,” tutur Ben Gvir, sebagaimana dikutip The Jerusalem Post.
Ia lantas berkata, “Semua ancaman Hamas tak akan [mengubah apapun]. Kami adalah penguasa Yerusalem dan seluruh tanah Israel.”
Kunjungan Ben Gvir ke Kompleks Masjid Al Aqsa ini dianggap dapat kian meningkatkan ketegangan dengan Palestina. Saat ini saja, situasi sebenarnya masih tegang karena sederet insiden di Masjid Al Aqsa sejak Bulan Ramadan.
Kompleks tersebut sebenarnya merupakan situs suci bagi tiga agama, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen. Umat Yahudi menyebut kompleks tersebut sebagai Mount Temple.
Di dalam kompleks itu tak hanya terdapat Masjid Al Aqsa, tapi juga situs suci Yahudi, seperti Dome of The Rock dan Tembok Ratapan.
Berdasarkan status quo, hanya umat Muslim yang boleh beribadah di Al Aqsa. Sementara itu, Yahudi hanya diizinkan berkunjung, tak boleh beribadah.
Namun belakangan, kian banyak umat Yahudi yang melanggar aturan tersebut. Kompleks Masjid Al Aqsa pun menjadi salah satu titik api besar di tengah konflik antara Israel dan Palestina.
Kompleks ini juga berdiri di Yerusalem, daerah yang diperebutkan oleh Israel dan Palestina. Sejak dulu, Israel dan Palestina mengklaim Yerusalem Timur akan menjadi ibu kota mereka kelak. (RZ/CNN)
