spot_img

Menanti Sosok Menkeu Pilihan Prabowo hingga Strategi Genjot Ekonomi 8%

KNews.id – Jakarta – Dunia saat ini tengah menanti siapa sosok yang menempati kursi Menteri Keuangan dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, hal ini sering dipertanyakan para investor asing oleh Cluster CEO, Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and The Philippines) Standard Chartered Bank Indonesia (SCB) Rino Donny Donosepoetro saat menghadiri forum ekonomi dunia.

Donny mengatakan para investor juga sedang menanti-nanti apakah Sri Mulyani tetap melanjutkan jabatannya sebagai Bendahara Negara di bawah kepemimpinan Prabowo atau tidak.

- Advertisement -

“Pertanyaan yang paling sering ditanya market siapa kira-kira yang menjadi guardian fiskal di Indonesia, apakah continue (Sri Mulyani), apakah tidak, siapa yang menggantikan,” kata Donny dalam acara Media Roundtable SCB Jakarta.

Dia menjelaskan mereka juga menunggu kebijakan fiskal seperti apa yang akan dipilih oleh Prabowo. Apa langkah selanjutnya yang akan ditempuh Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.

- Advertisement -

Donny menegaskan para investor tidak mengkhawatirkan terkait masa depan Indonesia di era Prabowo. Justru terpilihnya Prabowo sebagai presiden terpilih mendapat respon positif dari investor dunia.

Menurut Donny, sambutan yang baik ini karena program-program yang diusung Prabowo mengusung keberlanjutan dari pemimpin sebelumnya. Untuk itu, mereka lebih menanti dan melihat Indonesia ke depannya akan seperti apa.

“Now apa yang terjadi di Indonesia? What’s next in Indonesian? Bagaimana policy fiscal ke depannya. Mereka nggak worry, lebih ke apa ke depannya,” jelasnya

Strategi Prabowo Genjot Ekonomi 8%. Di sisi lain, Prabowo mempunyai target besar membawa perekonomian Indonesia mencapai 8%. Melihat hal tersebut, Donny mengatakan bisa saja target tersebut tercapai, hanya saja ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu dibenahi oleh Prabowo.

“Apakah bisa mencapai 8%? Tentu saja bisa tapi PR-nya banyak,” kata Donny dalam acara Donny dalam acara Media Roundtable SCB Jakarta. Sederet PR tersebut di antaranya, Indonesia harus menjadi negara yang mempunyai kepastian hukum untuk sektor usaha. Selain itu, dia menyebut harus ada beberapa sektor yang harus ditingkatkan, seperti di sektor minyak hingga sektor makanan.

Hal ini dilakukan agar Indonesia dapat menjadi negara rantai pasok global. Untuk menuju ke sana, Donny menilai memang harus ada kebijakan yang disesuaikan sehingga investasi yang masuk ke Indonesia tetap kondusif. “Kita bicaranya end to end ya. Misal Tesla pabriknya di Indonesia, dari A sampai Z-nya kan nggak mungkin dari Indonesia semua. Kita bagian mananya yang impor. Kita mesti bikin aturannya,” jelasnya.

- Advertisement -

Dia pun menyambut positif target besar Prabowo. Hanya saja, memang menuju ke sana perlu perbaikan dan peningkatan dalam beberapa hal, mulai dari kemajuan infrastruktur, kepastian hukum, tata kelola investasi, hingga kebijakan fiskal.

Senada, Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra mengatakan ada sejumlah PR menanti Prabowo apabila ingin mencapai targetnya. Salah satunya, mendorong tingkat konsumsi nasional.

Salah satu faktor penentu tinggi rendahnya konsumsi nasional adalah pendapatan. Hal ini berarti, harus menggaet para investor untuk investasi di Indonesia. Alhasil, dapat membuka lapangan pekerjaan secara besar-besaran.

“Itu artinya, lapangan pekerjaan haru besar. Berarti investasi harus kencang. Kalau investasi kencang, bisnis plan nya, kepastian hukum, ekspor impor akan menjadi milestone,” kata Aldian.

Dia menyebut salah satu kunci menarik investor adalah komitmen terhadap perbaikan dan peningkatan. Misalnya, pada masa pandemi, Presiden Jokowi tidak berhenti untuk memperbaiki di beberapa sektor, seperti sektor kesehatan, sektor keuangan, hingga sektor infrastruktur.

“Dan itu salah satu poin penting yang disukai investor. Kebijakan moneternya juga very responsive dalam artian kreatif,” imbuhnya.

(Zs/dtk)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini