spot_img
Jumat, November 7, 2025
spot_img
spot_img

Membiasakan Anak Bertawakkal Kepada Allah SWT, Tawakkal Akan Membawa Ketenangan Hati

KNews.id – Jakarta, Tawakkal memiliki urgensi yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, karena dengan tawakkal, seseorang dapat merasakan ketenangan dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

Sikap mulia ini membantu seseorang untuk tidak terlalu khawatir tentang hasil akhir, karena ia yakin bahwa Allah SWT memiliki rencana yang terbaik untuknya. Selain itu, tawakkal juga dapat meningkatkan kualitas iman dan amal seseorang, karena ia akan lebih fokus pada usaha dan ikhtiar yang dilakukan dengan sungguh-sungguh sambil menyerahkan hasilnya kepada Allah.

- Advertisement -

Dengan demikian, tawakkal dapat menjadi sumber kekuatan spiritual yang besar dalam menghadapi kehidupan sehari-hari

Berikut ini adalah tips membiasakan anak-anak kita untuk bertawakkal

- Advertisement -
  1. Menanamkan konsep sebab dan akibat dari Allah

Sejak kecil, anak perlu diajarkan bahwa segala sesuatu terjadi karena izin Allah. Orang tua bisa berkata, misalnya, “Kita belajar supaya pandai, tapi hasilnya Allah yang tentukan.”

Ini menumbuhkan kesadaran bahwa manusia hanya berusaha, sedangkan hasil berada di tangan Allah.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa’fu ‘an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-amr, fa iżā ‘azamta fa tawakkal ‘alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS. Ali Imran [3]: 159).

  1. Memberi teladan nyata

Anak belajar paling efektif melalui contoh. Jika orang tua menghadapi masalah dengan tenang, berdoa, dan tetap berusaha, anak akan meniru sikap itu. Nabi Muhammad bersabda: “Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana burung diberi rezeki…” (HR. Tirmidzi, no. 2344).

- Advertisement -
  1. Mengajarkan doa sebelum dan sesudah berusaha

Bimbing anak untuk membaca doa sebelum ujian, bepergian, atau memulai aktivitas. Misalnya: “Bismillah, tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illa billah.” Dengan kebiasaan ini, anak memahami bahwa setiap langkah dimulai dengan mengandalkan pertolongan Allah.

  1. Melatih anak menghadapi hasil dengan sabar

Saat anak gagal dalam sesuatu, jangan langsung menyalahkan atau menyesali. Katakan dengan lembut, “Mungkin Allah punya rencana yang lebih baik.” Dengan cara ini, anak belajar menerima takdir Allah tanpa kehilangan semangat untuk berusaha lagi.

  1. Mendorong anak bersyukur atas setiap hasil

Ajarkan anak untuk bersyukur ketika berhasil dan bersabar ketika belum berhasil. Kedua hal ini adalah bagian dari tawakkal. Orang tua dapat mengingatkan ayat:

“Barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya.”

(QS. Ath-Thalaq [65]: 3).

  1. Membiasakan evaluasi setelah berusaha

Setelah berusaha, ajak anak berdiskusi: “Apa yang sudah kamu lakukan? Apa yang bisa diperbaiki?” Ini mengajarkan bahwa tawakkal tidak menghapus evaluasi dan perbaikan, melainkan memperkuatnya.

  1. Menghidupkan kisah keteladanan

Ceritakan kisah Nabi Ibrahim, Nabi Muhammad, dan para sahabat yang bertawakkal di tengah kesulitan. Misalnya, kisah hijrah Nabi ﷺ yang tetap berstrategi tetapi berserah penuh kepada Allah. Kisah seperti ini menumbuhkan rasa yakin dan cinta kepada Allah.

  1. Menciptakan suasana spiritual di rumah

Biasakan salat berjamaah, membaca Alquran, dan berdoa bersama. Anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa Allah selalu hadir dalam setiap usaha mereka. Dari lingkungan ini, rasa tawakkal menjadi karakter, bukan hanya teori.

(FHD/IQRA)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini