Dalam laporan berjudul “Ambitious Plans to Build Indonesia a Brand New Capital City Are Falling Apart”, digambarkan bagaimana rencana ambisius pemerintah untuk membangun ibu kota baru. Namun, disebut “berantakan”.
Mengutip dari CNBC yang dikutip dari sumber yang dimuat, bagaimana lebih dari tiga tahun setelah Nusantara pertama kali diumumkan, tidak ada satu pun pihak asing yang menandatangani kontrak mengikat untuk mendanai proyek tersebut. Baik didukung negara atau swasta.
“Sementara beberapa calon investor memang telah menandatangani letter of intent, tidak ada komitmen tegas untuk pengeluaran yang sebenarnya,” tulis media itu lagi mengutip sumber-sumbernya.
Pengamat lain juga menyoroti bagaimana resesi menjadi isu penting. Ini membuat negara-negara “pemilik duit” lebih memprioritaskan agenda lokal masing-masing.