spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Media Asing: Jokowi terancam Jatuh karena Kemarahan Rakyat!

KNews.id- Presiden Jokowi lagi-lagi menjadi sorotan dari media asing karena isu perpanjangan masa jabatan. Dia disorot oleh salah satu media yang sangat berpengaruh dan prestisius, The Economist. Media yang berbasis di London, Inggris tersebut menerbitkan sebuah artikel terkait masa depan politik Jokowi.

The economist, media yang sangat terpengaruh dan prestisius dan berbasis di London Inggris, menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik mengenai masa depan politik Jokowi,” tutur Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief, Sabtu, 26 Maret.

- Advertisement -

Dia menuturkan bahwa dalam artikel tersebut, Jokowi digambarkan tengah berjuang menghadapi risiko kembar. Risiko kembar atau Twin Risk tersebut terdiri dari risiko politik dan risiko ekonomi.

“Jokowi digambarkan oleh The economist saat ini tengah berjuang memperpanjang masa jabatannya,” ucap Hersubeno Arief.

- Advertisement -

“Dan dalam pengamatan The economist, Jokowi itu tengah menghadapi resiko politik dan ekonomi yang disebutnya sebagai resiko kembar atau Twin Risk,” ujarnya menambahkan.

Hersubeno Arief kemudian membeberkan dua jenis risiko politik yang disebutkan oleh The Economist.

- Advertisement -

“Resiko politik berasal dari kalangan internal partai pendukungnya yang menolak amandemen konstitusi yang memungkinkan dia untuk memperpanjang masa jabatannya,” katanya.

Sedangkan risiko ekonomi berasal dari polemik minyak goreng dan kenaikan berbagai harga komoditi.

“Sementara risiko ekonomi adalah krisis berupa kelangkaan minyak goreng, kenaikan berbagai komoditi, termasuk juga gedung yang dipicu oleh perang antara Rusia dengan ukraine,” tutur Hersubeno Arief.

Dia pun menyoroti bagaimana The Economist memberikan peringatan terhadap Jokowi. Dalam artikelnya, media tersebut mengingatkan bahwa Jokowi bisa terancam dijatuhkan oleh rakyat yang memilihnya.

“Bila tidak hati-hati mengelolanya, The economist memperingatkan Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan atas dukungan dari masyarakat di kelompok populis maka dia juga bisa dijatuhkan karena kemarahan rakyat yang dulu mendukungnya,” kata Hersubeno Arief, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Hersubeno Point, Ahad, 27 Maret. (AHM/pkrnrkt)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini