spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Mayjen (Purn) Deddy Budiman: Terdapat Dugaan Rezim Ini sedang Membawa NKRI Menjadi Negara Komunis

KNews.id- Terdapat dugaan rezim ini sedang membawa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara komunis.

“Rezim sedang bekerjasama dengan RRC yang berideologi komunisme, padahal bekerjasama dengan Negara berideologi Komunisme dilarang menurut undang-undang no 27 / 1999,” kata Pakar Pertahanan dari lembaga pemikir FKP2B Mayjen (Purn) Deddy Budiman kepada suaranasional.com, Senin (14/3).

- Advertisement -

Kerjasama rezim ini dengan RRC, kata Deddy, diduga membawa Indonesia menjadi negara komunis.

“Saat ini kedaulatan tidak berada di tangan rakyat lagi, tetapi berada ditangan oligaki Neo Komunis dan oligarki partai politik yang sedang berusaha merubah Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila,” ungkapnya.

- Advertisement -

Kata Deddy, dugaan rezim ini sedang membawa Indonesia menjadi negara komunis terindikasi umat Islam di obok-obok, diadu domba, difitnah radikal, intoleran dan terorisme oleh buzzer peliharaan penguasa.

“Maklum musuhnya Komunis adalah umat Islam,” jelas Deddy.

- Advertisement -

Umat Islam difitnah akan mendirikan negara khilafah/Islam. Padahal umat Islam ingin mengembalikan UUD 45 Asli dan revolusi akhlak Pancasila. Kata Deddy, khilafah adalah ajaran Islam sesuai dengan Pancasila dan Pembukaan UUD 45 serta Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara.

“Justru kapitalisme, liberalisme, sekulerisme, yang sedang menyengsarakan rakyat, tidak sesuai dengan Pancasila dan Pembukaan UUD 45,” papar Deddy.

Ia juga menyesalkan rezim melalui BNPT membuat daftar ustadz/kiai radikal intoleran.

“Padahal ustadz atau kiai sedang melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Kegiatan amar makruf nahi munkar sesuai Pancasila dan Pembukaan UUD 45,” jelasnya.

Deddy mengatakan, umat Islam yang oposisi terhadap rezim, diskriminalisasi, dipersekusi oleh oknum-oknum aparat hukum, dan bahkan dibunuh oleh oknum-oknum Brimob dan oknum-oknum Densus 88 dengan alasan terkait terorisme.

“Padahal NKRI adalah Negara hukum masih berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 45 serta aparat kepolisian dalam melaksanakan tugas masih wajib berpegang kepada TRIBRATA (belum ada perubahan),” ungkapnya.

Oligarki Neo Komunisme, gembong narkoba, kapitalisme, liberalisme, sekulerisme dan asing aseng perampok SDA. Kelakuan mereka tidak sesuai dengan Pancasila dan Pembukaan UUD45. Mereka saat ini adalah sedang menyengsarakan rakyat, sedang melakukan teror terhadap bangsa Indonesia.

Menurut Deddy, koruptor, gembong Narkoba, Kapitalisme, liberalisme, sekulerisme dan Asing Aseng perampok SDA, mereka adalah terorisme saat ini yang sebenarnya, harus dijadikan target aparat hukum, Brimob dan Densus 88.

“Teroris yang sebenarnya saat ini adalah KKB di Papua yang harus dijadikan target aparat keamanan, Brimob dan Densus 88, bukan umat Islam oposisi, bukan umat Islam yang sedang mengkritisi Rezim,” pungkas Deddy. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini