spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Mantab! Kuartal I 2022, BSI Menyalurkan Pembiayaan Sebesar Rp177,51 Triliun

KNews – Kuartal I 2022, BSI menyalurkan pembiayaan sebesar Rp177,51 triliun. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meningkatkan penyaluran pembiayaan. Tercatat pembiayaan BSI mencapai Rp 177,51 triliun, naik 11,59% yoy pada kuartal I 2022.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan komposisi pembiayaan berasal dari pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73%, pembiayaan mikro tumbuh 22,42% dan gadai emas tumbuh 8,96%.

- Advertisement -

“Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90%,” kata Hery, pekan lalu.

Hery menekankan dengan kinerja yang terus tumbuh, BSI semakin siap menjadi Energi Baru Untuk Indonesia.

- Advertisement -

Sehingga perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas dan kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.

“BSI hadir dengan nilai-nilai syariah yang menjadi pondasi utama untuk membangun keberlanjutan ekonomi syariah. Kami meyakini bahwa hal inilah yang menjadi keunikan yang harus terus dibangun sehingga fungsi perbankan syariah dapat menjadi salah satu katalis penting dalam fondasi pembangunan ekonomi bangsa,” kata Hery.

- Advertisement -

Untuk mendukung visi besar tersebut, BSI konsisten untuk terus memberikan penyaluran pembiayaan berkelanjutan. Per Maret 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27% dari total portofolio pembiayaan.

Sementara itu, untuk perolehan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07% yoy. Pencapaian ini merupakan hasil implementasi BSI dalam menggarap dana murah untuk memacu pertumbuhan.

Di sisi lain tabungan BSI secara keseluruhan mencapai Rp 100,73 triliun atau tumbuh 15,48%. Tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan.

Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukkan dari pertumbuhan aset sebesar 15,73% yoy menjadi menjadi Rp 271,29 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 150,09%.

“Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 75,35%,” terangnya. (RKZ/kkci)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini