KNews.id- Militer Malaysia dilaporkan menembakkan tiga rudal anti kapal, di Laut China Selatan (LCS). Ini dilakukan pekan lalu, dalam latihan perang pertama Negeri Jiran sejak pandemi Covid-19 melanda. Latihan itu berlangsung enam hari. Latihan serupa pernah dilakukan 2019 dan 2014.
Mengutip Radio Free Asia, latihan itu melibatkan 1.000 anggota pasukan keamanan Malaysia, di mana kapal selam KD Tun Razak dan dua kapal lainnya KD Lekiu dan KD Lekir diterjunkan. Latihan tersebut juga melibatkan lima Fast Combat Boats, dua helikopter Super Lynx, serta empat jet tempur F/A-18D Hornet.
Mengutip analis setempat, Malaysia melakukan latihan perang demi menghadapi penyusup ke wilayahnya di LCS. Ini adalah upaya mempertahankan kedaulatan. Hal itu juga sinyal kepada Beijing yang mengklaim hampir seluruh wilayah LCS. China sendiri mengklaim laut kaya itu dan bermasalah dengan sejumlah negara ASEAN, bukan hanya Malaysia tapi juga Vietnam dan Filipina.
“Ini sangat signifikan setelah penerbangan pesawat (militer China) yang seolah-olah hampir merambah wilayah udara Malaysia pada akhir Mei,” kata Lai Yew Meng, seorang analis keamanan regional Malaysia, sebagaimana dikutip media itu dari Benar News, Ahad (22/8).
“Latihan yang berhasil akan mengirim pesan yang jelas ke negara-negara pengklaim LCS lainnya, termasuk China, bahwa Malaysia tidak mudah menyerah, dan juga tidak siap untuk menggunakan kekuatan. Jika benar-benar diperlukan, untuk menegur ancaman eksternal yang akan segera terjadi.”
Sebelumnya China pesawat militer China memang pernah terdeteksi terbang 31 Mei lalu, sedekat 60 mil dari Luconiua Shoals. Ini membuat Malaysia menerbangkan jet tempur Hawk 20. Kapal penjaga pantai China juga dikabarkan menganggu proyek minyak dan gas baru Malaysia di LCS, persis dekat negara Serawak, di Juni. Ini tiga kali terjadi. (Ade/cnbc)
. Ini dilakukan pekan lalu, dalam latihan){kind=link}