spot_img
Rabu, November 26, 2025
spot_img
spot_img

Mahfud MD Mengaku Malu Konflik PBNU Bermula dari Isu Tambang

KNews.id – Jakarta – Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku malu mengetahui persoalan tambang menjadi alasan di balik konflik internal Pengurus Besar Nahdlaltul Ulama (PBNU).

Hal tersebut disampaikan Mahfud MD dalam Youtube Mahfud MD Official dengan judul ‘Mahfud MD Tentang Kasus ASDP dan Konflik di PBNU’ yang dipantauKompas TV, Selasa (25/11/2025).

- Advertisement -

Malu kita, apalagi kan isunya soal tambang. Saya sudah bicara di dalam, asal mulanya soal pengelolaan tambang, konflik di dalam soal pengelolaan tambang. Yang satu ingin ini, yang satu ingin itu dan berpecah, kataMahfud.

Selain tambang, Mahfud menuturkan, konflik yang terjadi diPBNU juga dilatar belakangi karena undangan kepada pihak pendukung Israel untuk berceramah di internal organisasihingga soal keuangan.

- Advertisement -

Misalnya karena telah mengundang orang Israel, pendukung-pendukung Israel yang menyetujui serangan ke Gaza itu berceramah di NU dan sebagainya. Kemudian ada masalah keuangan dan sebagainya, kita, saya tidak ikut mencampuri itu,” ujarnya.

Menurut Mahfud, situasi-situasi yang terjadi saat ini di internal PBNU tidak bagus untuk masa depan NU. Apalagi, kata Mahfud, Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU menolak mengundurkan diri karena merasa dipilih melalui Muktamar.

Mas Yahya Staquf itu menolak pemberhentian itu, karena katanya dia dipilih oleh Muktamar. Sementara secara administratif juga, keputusan itu baru keputusan pengurus harian dan baru ditandatangani oleh Kiai Miftah, meskipun di dalam tradisi NU di awal tradisi NU, Rais Aam itu seperti Rais Akbar zaman Kyai Hasyim Asy’ari, ucap Mahfud.

(Rais Aam) Punya hak veto, apapun yang dikatakan dia itu benar. Tetapi sekarang Rais Aam itu dibatasi oleh AD/ART juga dalam membuat tanda tangan.

Nah, sementara kalau misalnya Pak Yahya itu mau dengan rela menerima itu, masalahnya selesai. Tapi kalau melakukan perlawanan kan akan ada masalah hukum.

(NS/KMP)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini