KNews.id- Lonjakan kasus covid-19 di Jakarta semakin hari kian meningkat. Bahkan, berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, memperlihatkan peningkatan kasus yang sangat tajam pada Juni 2021.
Bahkan, tak heran jika sejumlah rumah sakit di Jakarta dan sekiarnya mengalami kesulitan, baik dair ruangan perawatan, maupun ketersediaan tabung oksigen yang sampai saat ini masih menjadi kendala.
Seorang dokter yang bekerja di RS Islam Jakarta, Jack Pradono, mengatakan pada pertengahan Juni lalu bahwa pihak rumah sakit mulai menolak pasien yang datang. “DI @rsijcempakaputih mulai tadi malam, Kami menolak pasien CoVid-19 baru karena tempat penuh, baik di paviliun isolasi maupun di ICU,” tulis Jack di akun Instagram-nya pada Ahad (13/6).
Tentunya ini menjadi perhatian pemerintah agar bagaimana bisa menyelesaikan masalah pendemi covid-19 agar tidak lagi menambah korban jiwa.
Menanggapi hal ini, tokoh nasional Rizal Ramli menyebutkan, saat ini pemerintah hanya sibuk mengancam masyarakat yang berbeda pendapat. “Sibuk ngancem yang berbeda pendapat, bukannya fokus pada target2 & timeline konkrit,” tulis Rizal dalam akun Twitternya siang ini.
Ia pun menyebut, kinerja pemeirntah juga tidak memperlihatkan tanda positif.
“Tidak ada tanda2 berkurang (lari di tempat-red), karena Lord of Mop (bahasa Medan: Mop = bluffing),” tutupnya.
Dapat diketahui, lonjakan covid-19 yang terjadi di Jakarta dalam waktu satu bulan hampir sama dengan apa yang terjadi di India. Hal ini terlihat dari banyaknya korban jiwa, serta petugas medis yang kewalahan menangai pasien covid-19. Selain itu, jumlah tempat tidur juga sangat terbatas. Maka tak heran, banyak pasien yang dirawat di luar ruang perawatan. (AHM/bcra)
