KNews – Libur lebaran dan cuti bersama berlaku mulai 29 April sampai 6 Mei 2022. Memasuki bulan suci Ramadhan, kini timbul pertanyaan baru. Kapan tanggal libur lebaran 2022 dan cuti bersama akan diumumkan?
Setelah berakhirnya menjalankan ibadah puasa selama 30 hari, tentunya sebagian umat muslim ingin melakukan mudik ke kampung halaman dan bertemu sanak saudara.
Jika pada hari biasanya mereka akan sulit bertemu keluarga lantaran bertubrukan dengan padatnya agenda, maka momen tanggal libur lebaran dan cuti bersama inilah yang menjadi kesempatan berharga bagi mereka untuk mudik.
Hampir selama tiga tahun lamanya, sebagaian masyarakat Indonesia tidak bisa melakukan mudik lantaran wabah Covid-19 yang tidak kunjung surut.
Tapi kali ini masyarakat Indonesia mendapatkan jatah cuti bersama sebagai tambahan untuk liburan lebaran 2022.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberkan bahwa tanggal libur lebaran dan cuti bersama akan berlaku mulai tanggal 29 April sampai 6 Mei 2022.
“Dalam mudik itu, Presiden sudah menyetujui ada libur bersama yang akan dimulai pada 29 April sampai 6 Mei, jadi total akan ada 10 hari libur bersama atau cuti bersama,” ujar Muhadjir Effendy, dikutip dari laman prfmnews.id.
Tanggal libur lebaran dan cuti bersama pada tahun 2022 sudah resmi diumumkan dan telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi juga sudah memberikan izin dan memperbolehkan masyarakat kalau ingin mudik, asalkan mereka memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Diketahui, syarat untuk mudik tidak hanya harus sudah vaksin Booster, melainkan ada peraturan tambahan lainnya seperti dilarang mengobrol ataupun berbicara di kendaran.
“Bagi masyarakat yang ingin mudik diperbolehkan, asalkan dengan syarat yaitu telah melakukan dua kali vaksin dan mendapatkan vaksin booster, juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ucap Jokowi dari laman suara.com.
Meskipun keputusan tanggal libur lebaran dan cuti bersama sudah 90% ditetapkan, tetapi Muhadjir Effendy juga mengatakan bahwa semua rencana tersebut kemungkinannya masih bisa terpengaruh dengan kondisi Indonesia.
Jika kondisi Indonesia bisa bertahan seperti saat ini, maka kemungkinan besar mudik pasti akan diizinkan. (RKZ/hops)
