Lebih lanjut Mudrik mengaku bahwa pihaknya telah berhasil melakukan penggalian di dua lokasi di sekitar Batu Lonceng dan Ciwaruga. Dari penggalian ditemukan bahwa perkiraan recurrent intervalnya itu antara 170 tahun sampai 670 tahun.
“Gempa terakhir pada abad ke-15. Abad ke-15 sampai hari ini sudah sekitar 560 tahun dia menghimpun energinya itu. Sesar Lembang bisa terjadi saat ini atau 100 tahun yang akan datang,” ungkap Mudrik.
- Advertisement -
Ia pun mengimbau masyarakat tak mendirikan bangunan di sekitar Sesar Lembang dengan jarak sekitar 12,5 meter dari kiri dan kanan retakan. Pasalnya, populasi pembangunan akan memberikan nilai risiko yang besar. (Ach/Idx)