spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

LBP: Menyamakan Indonesia dengan Sri Lanka adalah yang Orang Sakit Jiwa!

KNews.id- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kesal dengan sejumlah pihak yang menyamakan kondisi Indonesia dengan Sri Lanka yang tengah mengalami kebangkrutan. Ia dengan keras meminta agar mereka yang mengkritik kembali membaca data yang ada dengan benar.

“Jadi kalau ada yang ngomong kita mau samakan dengan Sri Lanka, bilang dari saya, sakit jiwa itu,” kata Luhut di Jakarta, Jumat, 15 Juli 2022. “Lihat data-data yang baik. Suruh datang ke saya, dia.”

- Advertisement -

Hal ini disampaikan Luhut  dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Ia menegaskan pernyataan itu bukan artinya menantang pihak-pihak tertentu, tapi semata-mata agar mereka yang menyamakan perekonomian Indonesia dengan Sri Lanka tidak dibutakan dengan kepentingan politik semata.

“Orang bilang, nih Pak Luhut nantang. Bukan nantang, ya. Supaya dia jangan membohongi rakyatnya, jangan kepentingan politiknya di bikin-bikinin,” ucapnya.

- Advertisement -

Padahal, menurut Luhut, dalam keadaan sulit seperti saat ini, semua pihak harus kompak.

“Jangan membohongi rakyatnya. Itu saya nggak suka melihat itu. Jadi untuk dia populer, dia bikin berita-berita bombastis yang membohongi rakyat. Itu saya pikir ndak adil dan tidak benar.”

- Advertisement -

Sebab, kata Luhut, kenyataannya perekonomian Indonesia masih yang terbaik di dunia di tengah gejolak perang antara Ukraina dan Rusia. “Kalau kita lihat Indonesia ekonomi terbaiknya di dunia di tengah di gejolak perang Ukraina ini,” tuturnya.

Luhut lalu membeberkan sejumlah indikasi perekonomian nasional yang tengah dalam kondisi kuat tersebut. Dua di antaranya adalah kinerja ekspor yang positif selama 26 bulan terakhir. Selain itu, laju inflasi yang terjaga dengan baik.

“Kita salah satu negara yang inflasinya terbaik di dunia. Ini perlu kita syukuri,” kata Luhut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mewaspadai potensi resesi yang menghantui Indonesia lantaran RI masuk ke dalam peringkat 14 dari 15 negara di Asia yang kemungkinan mengalami resesi ekonomi, berdasarkan survei Bloomberg terbaru.

“Kami tidak akan terlena, kami tetap waspada,” kata Sri Mulyani, Rabu 13 Juli 2022.

Pemerintah, menurut Sri Mulyani, akan menggunakan seluruh instrumen kebijakan baik kebijakan fiskal, moneter, sektor keuangan, hingga regulasi lain untuk mengawasi kemungkinan resesi tersebut, terutama regulasi dari korporasi di Tanah Air.

Adapun dalam survei tersebut Indonesia menempati peringkat 14 dengan kemungkinan resesi sebesar tiga persen, jauh dari Sri Langka yang menempati posisi pertama dengan potensi resesi 85 persen.

Di bawah Sri Lanka, masih ada Selandia Baru dengan persentase 33 persen, Korea Selatan 25 persen, Jepang 25 persen, dan Cina 20 persen. Saat ini, Sri Mulyani berpendapat persentase potensi resesi Indonesia sangat rendah. Hal tersebut menggambarkan ketahanan pertumbuhan ekonomi domestik, indikator neraca pembayaran, hingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kuat.

“Dari sisi korporasi maupun dari rumah tangga kita juga relatif baik,” tuturnya. (AHM/tmpo)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini