spot_img
Minggu, Mei 12, 2024
spot_img

Langkah Terintegrasi OJK Mendukung UMKM Pulih dari Pandemi

KNews.id- Jumlah UMKM Indonesia hingga Maret 2021 mencapai 64,2 juta yang berkontribusi terhadap 61,07% dari Produk Domestik Bruto nasional. Menyadari pentingnya sektor ini dalam pemulihan ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong kebijakan terintegrasi yang membantu UMKM pulih dari pandemi.

Juru Bicara OJK, Sekar Putri Djarot OJK mengungkapkan, pihaknya mendorong UMKM untuk bangkit kembali dengan berbagai program yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Salah satunya adalah program restrukturisasi kredit perbankan untuk memastikan para pelaku usaha bisa bertahan di tengah pandemi.

- Advertisement -

Per posisi Juli 2021, outstanding restrukturisasi Covid-19 mencapai sebesar Rp778,9 triliun dengan jumlah debitur mencapai 5 juta dan 71,53% di antaranya adalah debitur UMKM. Outstanding kredit restrukturisasi Covid-19 ini menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan posisi di awal penerapan stimulus.

“Dari sisi pemasaran, OJK juga mendorong onboarding pelaku UMKM melalui digital marketplace, UMKM-MU dan membuka kampus UMKM yang bekerja sama dengan startup dan universitas daerah,” jelas Sekar pada paparan virtualnya, Selasa, 9 November.

- Advertisement -

OJK juga terus meningkatkan digitalisasi di sektor keuangan. Tujuannya agar masyarakat bisa terus mendapatkan layanan jasa keuangan yang cepat, dan dapat diakses kapan pun dan dimana pun.

Tidak ketinggalan, OJK juga terus membuka sektor perekonomian baru yang fokus pada perekonomian hijau dan berkelanjutan. Sektor dan daerah ini akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia.

- Advertisement -

Berbicara mengenai sumber perekonomian baru, Provinsi Jawa Barat saat ini juga tengah mengembangkan kawasan Rebana. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Jabar, M.Taufiq Budi Santoso menambahkan, bahwa ada 7 daerah kabupaten/kota yang masuk dalam kawasan ini.

Taufiq menyebut, hingga Semester I 2021 kawasan Rebana sudah menyerap investasi senilai Rp32,4 triliun. Pemda Jabar berharap nilai investasi ini akan terus meningkat 7,75% per tahunnya hingga pada 2030 ditargetkan mencapai Rp234,9 triliun. Berkembangnya kawasan Rebana tidak hanya akan menguntungkan Provinsi Jabar, namun juga perekonomian secara nasional. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini