spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Kuasai 20,66% Pangsa Pasar, BNI Menjadi Market Leader Industri DPLK di 2020

KNews.id- Bisnis Program Pensiun Iuran Pasti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk laris manis pada tahun lalu. DPLK bernama BNI Simponi ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp 22,26 triliun di penghujung 2020.

Berdasarkan data Perkumpulan DPLK dana kelolaan yang dimiliki oleh bank berlogo 46 ini menguasai pangsa pasar industri sebesar 20,66%. BNI Simponi menjadi market leader dari 24 penyelenggara DPLK pada tahun lalu.

- Advertisement -

“Kunci keberhasilan berinvestasi adalah momentum. Semakin dini mengikuti BNI Simponi, maka dengan iuran semakin kecil akan terkumpul dana yang lebih besar. Hal ini dikarenakan imbal hasil BNI Simponi lebih optimal dari produk lainnya,” ujar Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan dalam keterangan tertulis, Senin (19/4).

Ia bilang bagi milenial yang hendak menyiapkan dana pensiun bisa memilih BNI Simponi lantaran terbilang mudah. Ia menyebut di samping aman, kaum milenial dapat memilih usia pensiun normal sekurang-kurangnya di usia 40 tahun.

- Advertisement -

Artinya jika kaum milenial membutuhkan tambahan dana modal usaha di masa depan, BNI Simponi adalah solusinya. Lantaran dapat dicairkan dananya pada usia pensiun normal yaitu usia 40 tahun atau pada usia pensiun dipercepat yaitu 10 tahun lebih cepat dari pensiun normal.

Sehingga kaum milenial dapat memanfaatkan dana tersebut di masa yang sangat produktif untuk usaha atau meneruskan investasi masa depan untuk bahagia di hari tua.

- Advertisement -

Sepakat, Senior Pension Program Specialist BNI Alif Pasaleori menjelaskan, kaum milenial yang kini memiliki usia produktif atau 20 tahun-30 tahun sudah harus menyiapkan dana pensiun. Senior Pension Program Specialist BNI Dian Dinarwati menyebutkan, terdapat empat hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan investasi dana pensiun.

Pertama, momentum waktu. Semakin panjang periode persiapan cicilan, maka semakin kecil nominalnya.

Kedua, nominal iuran, yakni berhubungan dengan penetapan target dan kebutuhan dana yang disiapkan untuk pensiun. Kunci utama dari iuran ini adalah disiplin karena akan berubah menjadi mindset. Apabila sudah jadi mindset, tidak akan dipakai dulu tapi dipakai untuk cover kebutuhan jangka panjang, ditempatkan ke pos investasi dana pensiun.

Ketiga, bagaimana pengelolaan dana pensiun tersebut. Dalam hal ini saya sampaikan bahwa DPLK BNI sudah established dari tahun 1994, yang artinya sudah lebih dari 25 tahun beroperasi di industri DPLK. Kita juga memiliki experienced dalam mengelola dana peserta di nasabah DPLK BNI,” jelasnya.

Keempat, investasi dana pensiun tidak semata-mata ditargetkan untuk memperoleh imbal hasil yang tinggi. Karena jika hal ini dilakukan, saat mengejar imbal hasil tinggi, yang terjadi adalah memiliki risiko yang juga tinggi.

BNI Simponi menyiapkan paket investasi sesuai dengan kebutuhan kamu, yakni terdiri dari tujuh pilihan paket investasi, termasuk paket investasi syariah.

Pertama, ada paket investasi Simponi Likuid, yaitu 100% Deposito dan/ atau Pasar Uang dengan imbal hasil 6,51% di tahun lalu. Kedua, paket investasi Simponi Likuid Plus, yaitu 75% Deposito dan/ atau Pasar Uang, dengan 25% Obligasi. Adapun imbal hasil sebesar 7,03% di tahun lalu. Ketiga, paket investasi Simponi Likuid Syariah, 50% Deposito dan/ atau Pasar Uang, dengan 50% Obligasi. Adapun imbal hasil sebesar 7,18% di tahun lalu.

Lalu keempat, paket investasi Simponi Moderat, 50% Deposito dan/ atau Pasar Uang, dengan 50% Obligasi. Adapun imbal hasil sebesar 7,54% di tahun lalu. Kelima, paket investasi Simponi Berimbang, 50% Deposito dan/ atau Pasar Uang, dengan 50% Reksadana. Adapun imbal hasil sebesar -1,52% di tahun lalu.

Keenam, untuk paket investasi Simponi Berimbang Syariah, 50% Deposito dan/ atau Pasar Uang dan/ atau Obligasi Syariah dengan 50% Reksadana Syariah. Adapun imbal hasil sebesar 3,55% di tahun lalu. Ketujuh, untuk paket investasi Simponi Progresif, 50% Obligasi dengan 50% lagi Reksadana. Adapun imbal hasil sebesar 2,55% di tahun lalu. (Ade/kntn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini