KNews.id – Pengamat Perbankan Paul Sutaryono memprediksi kredit perbankan di 2023 akan tetap mencapai dobel digit. Namun, pertumbuhan positif tersebut bisa dicapai asalkan tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak naik secara agresif lagi.
“Namun dapat diprediksi pertumbuhan kredit akan mencapai dua digit. Asalkan suku bunga AS (The Fed Fund Rate/FFR) tidak naik lagi secara signifikan. Hal itu bisa memengaruhi suku bunga acuan BI,” ujar Paul saat dihubungi Infobanksnews, Rabu, 26 April.
Di sisi lain, menurut survei perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI), memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2023 mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,4% yoy, walaupun tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4% yoy.
Sementara itu, dari sisi pelaku perbankan, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit di tahun 2023 mampu tumbuh di kisaran 10% – 12% secara tahunan yoy. Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di tahun 2023 menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9% – 11%.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimis kreditnya masih dapat tumbuh sebesar 10% di 2023 dan PT Bank Central Asia (BCA) optimis menargetkan pertumbuhan kredit di tanun 2023 mencapai 10% – 12%. (Hfz/IBN)