KNews.id- BUMN baja asal Cilegon, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana mendivestasikan anak usahanya, baik melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal maupun dengan melakukan spin-off dan berpartner dengan mitra strategis.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perusahaan masih tetap pada rencana untuk IPO tiga anak usahanya. Namun, aksi korporasi ini juga mempertimbangkan kondisi pasar akibat pandemi Covid-19.
“Kondisi di pandemi covid bukan waktu yang tepat untuk aksi korporasi tersebut dan belum bisa diukur dampaknya ke Perseroan, kita masih konsultasi ke Kementerian mana perusahaan yang IPO,” kata Silmy dalam dokumen paparan publik virtual, dikutip Senin (4/1).
Dia menyebut, tiga anak usaha yang dimaksud adalah PT Krakatau Bandar Samudera, PT Krakatau Tirta Industri dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon. Lainnya adalah rencana perusahaan untuk melakukan spin-off atas blast furnace yang tengah dihentikan operasionalnya oleh perusahaan.
Silmy menyebut, saat ini perusahaan tengah melakukan diskusi dengan calon mitra strategis. Diharapkan kesepakatan dengan calon mitra ini akan dapat dicapai pada tahun ini sehingga optimalisasi pabrik tersebut mulai bisa dilakukan pada 2022 dan 2023 mendatang. Silmy masih menolak untuk mengungkapkan siapa calon mitra strategisnya ini.
“Terkait spin off belum diputuskan dan masih dalam proses pengkajian dan negosiasi, mitranya siapa Perseroan terikat dengan kerahasiaan, namun Perseroan terbuka dan menawarkan kepada mitra-mitra yang berkualitas. Diharapkan hal ini bisa final di tahun 2021 tapi optimalnya di tahun 2022 dan tahun 2023.”
Sebelumnya, KRAS memutuskan untuk menghentikan operasional pabrik peleburan tanur tinggi atau blast furnace sejak 5 Desember 2019 lantaran pabrik tersebut belum mampu menghasilkan baja dengan harga bersaing. (AHM)
Sumber: CNBCIndonesia
