Oleh : Sutoyo Abadi
KNews.id – Yogyakarta, Enam bulan pertama pemerintahan Prabowo Subianto menjadi fase awal yang krusial dalam menegaskan arah kepemimpinan nasional untuk lima tahun ke depan. Periode ini menjadi momen penting untuk membaca dinamika politik, kebijakan, serta langkah-langkah strategis yang telah — dan belum — diambil oleh presiden Prabowo Subianto.
Dari kaca benggala politik terlihat kasat mata konsolidasi Solo makin dinamis, maju dan nyata, demikian senandung manusia merdeka Said Didu. Habis lebaran, beberapa menteri merapat ke Solo. Konsolidasi geng Solo makin jelas. Setelah konsolidasi tingkat menteri. Terpantau mulai muncul konsolidasi tingkat Gubernur.
Menarik gerakan Gubernur Jatim ikut merapat, setelah menghadap ke menantu Jokowi ( Gubernur Sumut ) – sekarang beliau bersama Pangdam dan Kapolda Jatim menghadap Jokowi di Solo.
Saat hiruk pikuk TPUA datang ke kampus UGM, sebelum meneruskan ke kediaman Jokowi di Solo, muncul sosok bergaya preman mendapatkan penghormatan luar biasa.
Sepertinya sekarang tinggal menunggu kode kesiapan siapa yang harus menarik pelatuk menyergap. Siapa yang menyergap dan siapa yang disergap. Pertarungan kekuasaan ini nyata dan harus ada pemenangnya siapa yang akan tumbang dan siapa sebagai pemenangnya.
Konsolidasi Solo Makin Keras Dan Kasar dipastikan ada kekuatan oligarki pemegang lisensi sebagai skenario pengendalian. _”Belum ada dalilnya Oligarki kalah dalam pertarungan politik dan ekonomi di Indonesia, tanpa hiruk pikuk mereka terus bergerak, menerjang, melumpuhkan dan membunuh”
Tidak perlu menunggu berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun PS akan menentukan dan ditentukan nasibnya. Semua akan kembali pada Prabowo Subianto sendiri.
Isu Jokowi kudeta terselubung Presiden Prabowo kembali menjadi berita panas. Adanya matahari kembar. Presiden dan mantan presiden. Rutin keduanya bertemu. Belum pernah terjadi presiden dan mantan presiden Indonesia sesering Presiden Prabowo bertemu mantan bosnya, Jokowi. Begitu menteri-menteri Prabowo menyapa Jokowi, boss.
Bukan hanya intensitas pertemuan yang tak biasa antara presiden dan mantan presiden. Beberapa menteri anak buah Presiden Prabowo kerap menghadap bosnya di Solo yang sudah mantan presiden itu. Mungkin Jokowi ingin update celah lengserkan Prabowo dari para loyalisnya di Kabinet Merah Putih.
Presiden Prabowo sudah dikepung loyalis Jokowi. Skenario pembusukan Pemerintahan Presiden Prabowo sedang berjalan. Lucunya lagi Presiden Prabowo kerap melakukan blunder politik.
Enam bulan masa pengabdian PS sudah dilewati semua gambar masa depan sudah mudah di baca untuk presiden Prabowo Subianto dan untuk masa depan Indonesia.
Badanku
Politik kompromi dan defensif PS menghadapi Jokowi dan oligarki, musuh negara yang sangat berbahaya tampak kelemahan yang nyata. PS sebagai Jenderal ( mantan tentara ) seperti lupa dengan semangat perjuangan Jenderal Sudirman : “Robek – robeklah badanku potong – potonglah jasadku ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng Merah Putih akan tetap hidup, tetap menuntut bela siapapun lawan yang aku hadapi ( Yogyakarta, 17 Agustus 1948, Amanat Pangsar Jenderal Soedirman memperingati 3 tahun Kemerdekaan RI ).
(FHD/NRS)
