KNews – Kiai NU sebut perpindahan IKN seperti hijrah Rasulullah. Perpindahan ibu kota negara (IKN) pernah dicontohkan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.
“Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika hijrah, yang terpenting ketika kita ngadepin polemik IKN, itu hal yang bisa terjadi,” kata Kiai NU, KH Marsudi Syuhud.
Lebih jauh ia menyatakan bisa mengerti bila tidak semua masyarakat dapat menyetujui keputusan pemerintah tersebut karena berbagai macam pertimbangan.
Meski begitu, menurut dia, pemerintah juga telah memikirkan berbagai macam aspek sebelum memutuskan memindahkan ibu kota.
Dari 258 juta penduduk Indonesia pasti ada yang berpikir berbeda dengan pikiran kita,” tutur Kiai Marsudi.
“Tapi bagi saya, karena tugas negara adalah termasuk membangun, bahwa sesungguhnya urusan negara dalam hal membangun untuk saat ini adalah merupakan keharusan.”
Ia pun memaparkan secara garis besar terdapat dua hal utama dalam pembangunan.
Pertama, membangun untuk memakmurkan daerah dan membangun ekonominya. Marsudi menyebutkan, IKN Nusantara bertujuan membangun dan memeratakan ekonomi.
“Minimal masyarakat akan meningkat ekonominya, dan ada pemerataan penduduk. Jadi tidak hanya terpusat di Jawa,” kata Kiai Marsudi.
Kedua, penetapan wilayah Kalimantan sebagai IKN sudah langkah yang tepat karena lokasinya berada di tengah wilayah Indonesia.
Secara geografis, Borneo juga cenderung aman dari potensi gempa bumi dan gunung meletus. Sebagai satu-satunya pulau yang tidak ada lempeng bumi dan lorong magma adalah Kalimantan, menurut Marsudi, keputusan pemerintah menetapkan lokasi IKN sudah tepat.
“Maka ini ketika kita akan membangun yang tujuannya kemaslahatan penduduknya, ini menurut saya tepat.” (RKZ/sn)
