KNews.id- Pihak Angkatan Laut Rusia mulai melancarkan serangan rudal dari kapal perang mereka ke Kota Mariupol, Ukraina, melalui Laut Azov. Serangan itu dilakukan Rusia di tengah halangan Turki yang memutuskan untuk menutup jalur laut demi mencegah perang kedua negara itu membesar.
Diketahui, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bulan lalu menutup sejumlah jalur laut di kawasannya. Jalur itu meliputi selat Dardanelles dan Bosphorus di Turki yang menghubungkan jalur ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Laut Aegean. Laut Aegean berada di sebalah barat Turki yang menghubungkan ke Laut Mediterania. Sementara itu, Laut Marmara berada di barat laut Turki dekat Laut Hitam.
Dalam Konvensi Montreux 1936, Turki memiliki kendali atas selat Dardanelles dan Bosphorus yang melewati negaranya. Dengan kewenangan itu, Turki bisa membatasi kapal saat perang atau saat merasa terancam melewati kedua selat itu. Namun, kenapa kapal perang Rusia masih bisa menyerang Ukraina dari Laut Hitam terutama di Laut Azov yang terletak di selatan Rusia?.
Pejabat senior Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengungkapkan Rusia memiliki 21 kapal perang yang berada di Laut Hitam, termasuk di Laut Azov. Hal itu yang menyebabkan negara beruang merah tersebut masih bisa menyerang Ukraina melalui jalur laut. Sejauh ini, Rusia diketahui telah menghujani Kota Mariupol dengan rudal-rudal jarak jauh dari kapal perang mereka. Artileri berat di darat juga disebut menambah daya gempur Rusia ke kota tersebut.
Dalam sebuah video yang beredar, tampak kapal perang Rusia tengah meluncurkan rudal di dekat pantai Crimea. Misil-misil kapal perang itu terlihat meluncur menuju wilayah Ukraina. Hingga hari ini, Rusia masih belum juga mengakhiri “operasi militer”nya di Ukraina. Setidaknya, sejumlah kota seperti Mariupol, Kherson, Melitopol, Donetsk, Luhansk, dan Crimea telah berhasil dikuasai Rusia. (AHM/cnn)
