spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Kementan Ungkap Penyebab Harga Cabai Melambung Tinggi

KNews.id- Kementerian Pertanian mengungkapkan penyebab harga cabai melonjak tinggi. Diungkapkan Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, harga cabai rawit mahal dikarenakan banyak tanaman cabai yang terkena penyakit sehingga mengganggu produktivitas.

“Karena harga cabai masih tinggi di sentra-sentra cabai dan banyak cabai kena penyakit antraknose dan layu fusarium,” kata Prihasto saat dihubungi reporter MNC Portal Indonesia di Jakarta, Ahad (14/3).

- Advertisement -

Sekadar informasi, harga cabai rawit merah masih tinggi. Harga cabai rawit merah bahkan menyentuh Rp120.000 per kilogram (Kg). Harga tersebut menurun dari hari sebelumnya yang mencapai Rp130.000 hingga Rp140.000 per kilogram.

Ditegaskan Prihasto, pihaknya memastikan akan menggelar operasi pasar agar harga cabai rawit kembali normal. Serta harga cabai bisa normal kembali pada April. “Kita sudah dilakukan gerdal pengendalian OPT. Mudah-mudahan April harga cabai rawit normal,” jelasnya.

- Advertisement -

Kementerian Pertanian mengungkapkan terus melakukan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan komoditas strategis termasuk cabai rawit. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengatakan tidak ada impor untuk merespon kenaikan harga cabai yang terjadi dua bulan terakhir. Koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit telah dilakukan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan, BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Paguyuban Pedagang dan Pengelola Pasar Induk Kramat Jati, serta dengan para Champion Cabai Indonesia,” katanya.

- Advertisement -

Sementara itu, berbagai upaya jangka pendek yang dapat dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit dibahas dalam rakor tersebut. BKP menggelar pasar cabai murah di 34 titik yang berlangsung dari pada 8-20 Maret.

“Kita akan mendukung pendistribusian cabai dengan fasilitasi sarana distribusi yang dimiliki. Selain itu Ditjen Horti juga menyusun perjanjian kerjasama dengan RNI dalam upaya stabilisasi pasokan ini,” pungkas Prihasto. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini